Happy Reading .. 🌻🌻🌻
Sooji tak pernah menduga bahwa kepergiannya ke Pulau Udo akan membuatnya merasakan perasaan yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.
Bahagia hanya karena ucapan seseorang. Berdebar hanya karena ciuman di kening. Salah tingkah hanya karena seseorang menatapnya lama.
Semua itu tak pernah Sooji alami sebelumnya. Terlebih dia mengalaminya dengan orang yang tak pernah dia duga sebelumnya.
Kim Myungsoo.
Pria itu tak pernah dia bayangkan akan muncul dalam hidupnya dan memporak-porandakan hidupnya yang sebelumnya biasa – biasa saja. Pria yang awalnya dia anggap sebagai pria dingin tapi sayang pada keluarga. Pria yang awalnya sama sekali tak menarik perhatiannya, justru Sooji lebih tertarik pada keponakannya yang cukup misterius untuk ukuran anak berusia 10 tahun.Tapi kini pria itu perlahan mulai mengalihkan perhatian Sooji dari hal lain. Perlahan tapi pasti pria itu mulai menguasai pikiran dan hati Sooji. Pria yang kini sedang menggenggam tangannya sambil sesekali tertawa sembari bicara di telepon dengan kakak iparnya di Seoul. Entah apa yang sedang mereka bicarakan hingga membuat Myungsoo tertawa dengan lepas. Selama mengenalnya Sooji tak pernah terlihat pria itu tertawa selebar itu. Sooji lebih sering melihatnya hanya tersenyum simpul.
Myungsoo mengajak Sooji duduk bersantai di sofa setelah Sooji menghabiskan sarapannya di bawah tatapan tajam mata Myungsoo. Sekarang Sooji merasa sangat kenyang. Myungsoo tak membantunya menghabiskan sarapan seperti yang dijanjikannya. Dia hanya menatap Sooji sambil terus berbincang dengan Jisoo di ujung telepon sana.
Setelahnya, Myungsoo menarik tangan Sooji dan menyeretnya ke sofa panjang. Pria itu sama sekali tak melepas tangan Sooji. Sesekali pria itu mencium punggung tangan Sooji atau memainkan jari – jari Sooji yang lentik.
Sooji yang sedari tadi tak bersuara sedang berkutat dengan rasa penasaran. Mungkin saja mereka sedang membicarakannya. Menertawakan kegugupannya saat bicara dengan Kim Jisoo tadi.
"Ya.. aku sedang bersama Sooji. Noona ingin bicara dengannya?"
Sooji mendadak panik saat Myungsoo menyodorkan ponselnya pada Sooji. Gadis itu spontan menggeleng sambil mendorong ponsel Myungsoo menjauh.
"Noona.. dia tidak mau bicara denganmu." Myungsoo berkata dengan nada yang sedikit keras. Sooji melotot mendengarnya.
"Jadi kau tidak mau bicara denganku Sooji?" Sayup – sayup Sooji mendengar Jisoo dari ponsel. Myungsoo hanya tertawa mendengarnya. Mau tak mau Sooji menerima uluran ponsel Myungsoo. Dia tak punya pilihan lain sekarang selain bicara dengan Jisoo.
"Halo eonni.."
"Apa benar yang Myungsoo katakan? Kau benar tidak mau bicara denganku?"Nada suara Jisoo terdengar kecewa. Membuat Sooji tak enak hati mendengarnya.
"Bukan.. bukan begitu eonni.." Sooji terlihat sangat menyesal akan tindakannya. Dia menunduk dan terlihat sedih. "Maafkan aku Jisoo eonni.."
"Hahaha... aku hanya bercanda Sooji. Jangan serius begitu." Jisoo terdengar senang bisa menggoda Sooji. "Jadi.. ini benar kau Sooji? Kau benar – benar sedang bersama Myungsoo saat ini? Bocah itu tidak sedang membual kan?"
Sooji masih menunduk tapi dia jauh lebih rileks dan terlihat seulas senyum terbit di bibirnya.
"Apa Myungsoo yang kau maksud adalah Kim Myungsoo atau Myungsoo yang lain eonni?" Sooji balik menggoda Jisoo.
"Jika yang kau maksud adalah Kim Myungsoo.. ya, aku... sedang bersamanya sekarang."
Gadis itu mendongak dan menatap Myungsoo yang sedang tersenyum ke arahnya. Myungsoo meraih satu tangan Sooji yang lain di atas meja dan menggenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...