Happy Reading .. 🌻🌻🌻
"Astaga.. lalu bagaimana ini?"
.....
"Bagaimana dengan gaunmu?"
.....
"Baiklah kalau begitu. Hati-hati ya. Akan kuminta Ayah mengirimkan alamatnya padamu."
Wajah Soomi terlihat gusar usai menelepon adiknya. Seharusnya mereka sudah berangkat saat ini, namun karena Sooji tak kunjung pulang mereka pun menunda keberangkatan.
"Soomi, bagaimana?" tanya Tn. Bae.
"Dia terjebak macet. Sooji meminta kita untuk berangkat lebih dulu. Dia akan menyusul langsung ke tempat pertemuan."
"Kupikir itu yang terbaik." Kali ini giliran Ny. Bae bersuara. "Bagaimanapun ini undangan dengan rekan bisnismu, tak baik jika kita terlambat."
"Tapi aku sudah mengatakan bahwa Sooji juga akan ikut."
"Bukankah dia bilang kan menyusul? Jadi jangan khawatir. Dia pasti akan tiba disana."
"Aku setuju dengan ibu. Aku akan bawa gaun untuk Sooji. Dia bisa berganti pakaian disana, ayah. Kita hanya perlu mengirimkan alamatnya pada Sooji."
Terlihat Tn. Bae menimbang beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Baiklah. Ayo kita berangkat."
Sementara itu di sebuah restoran fine dining di tengah kota Seoul, terlihat kesibukan para pelayan menata sebuah meja bundar yang besar. Mereka berlalu lalang membawa berbagai macam peralatan makan, bunga serta lilin sebagai hiasan.
Pihak restoran ingin semua terlihat sempurna. Bagaimana tidak, mereka memiliki tamu VVIP malam ini. Keluarga Kim yang sudah dikenal di seluruh Korea Selatan sebagai keluarga terpandang dan memiliki kerajaan bisnis di sebagian besar wilayah Korea menyewa seluruh restoran mereka hanya untuk makan malam dengan rekan bisnis. Alih-alih menyewa ruangan privat, seperti yang kebanyakan dilakukan oleh pengusaha lain jika ingin makan malam dengan rekan bisnis, keluarga Kim justru menyewa seluruh area restoran hingga ke area rooftop.
Mereka benar-benar ingin menjaga privasi hingga tak membiarkan satu orang asing pun berada disana kecuali pegawai restoran dan orang-orang yang berkepentingan saja yang hanya diijinkan berada disana.
Tn. Kim Hansol cukup trauma dengan acara lelang amal terakhir yang diadakan Jisoo. Mereka tak menjaga keamanan dengan ketat, hingga ada orang asing yang melakukan vandalisme dengan mencoret-coret mobil para tamu. Bahkan hingga beberapa diantaranya rusak. Termasuk mobil milik Sooji saat itu.
"Sarang.. kenapa kau terlihat murung hmm?"
Jisoo menghampiri putrinya yang terduduk diam sejak tiba di restoran. Mereka memang datang lebih awal untuk memastikan sendiri semuanya berjalan sesuai rencana.
"Aku tidak suka makan malam ini bu, ini membosankan. Tidak bisakah aku pulang saja?"
"Tidak ada siapapun dirumah sayang, mana mungkin kau di rumah sendirian."
Sarang menghela nafas panjang. Entah sejak kapan dia tak lagi suka dengan keramaian. Padahal dulu dia selalu bersemangat jika ikut kakek atau ibunya bertemu dengan orang-orang seperti saat ini.
"Tunggu disini ya, ibu akan minta mereka menyiapkan es krim untukmu. Mungkin itu bisa memperbaiki suasana hatimu." Jisoo berlalu menuju salah satu pegawai restoran tanpa menunggu jawaban dari Sarang.
"Aku tahu kau merasa sangat bosan."
"Samchon.."
"Aku juga." Kini giliran Myungsoo yang duduk di sebelah Sarang. "Aku berharap rekan bisnis kakek kali ini tidak membosankan seperti yang sebelum-sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...