Part 34

660 128 41
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

"Oh Sooji.. kau sudah pulang. Ayo makan."

Sooji tersenyum mendengar suara ibunya. Perempuan paruh baya itu langsung beranjak ke dapur untuk mengambilkan piring baru untuk Sooji.

"Ibu pikir kau akan pulang malam jadi ibu tak menyiapkan piringmu."

"Tak apa bu. Salahku tak memberi kabar." Sooji menjawab seraya tersenyum. Dia melihat ibunya mengambilkan nasi dan berbagai macam lauk untuknya.

"Apa kau sudah mulai bekerja?" tanya Ny. Bae sembari meletakkan piring yang sudah penuh terisi ke hadapan Sooji.

Sooji mengangguk dan mulai menyuap makan malamnya. "Kasihan Junho oppa. Aku sudah bolos terlalu lama."

"Baiklah. Jangan terlalu lelah."

"Aku mengerti bu."

Setelahnya mereka makan dalam diam. Tanpa mereka sadari dua pasang mata tersenyum bahagia melihat pemandangan di hadapan mereka. Hal yang sangat jarang terjadi dan sudah lama tak terlihat di rumah ini. Entah kapan terakhir kali mereka melihat Ny. Bae dan Sooji sedekat ini.

Rekonsiliasi mereka yang terakhir kali berjalan cukup baik. Setelah Sooji kembali dari Pulau Udo dan bicara satu sama lain, mereka menjadi lebih dekat. Terkadang rasa canggung itu masih terlihat, tapi setidaknya hubungan mereka berdua selangkah lebih dekat.

"Sooji.." Tn. Bae membuka suara. "Besok luangkan waktumu ya. Kita akan memenuhi undangan makan malam."

"Rekan bisnis ayah?"

Tn. Bae mengangguk. "Sudah lama mereka mengundang kita. Tapi selalu ada saja hal yang membuatnya batal. Ayah merasa tak enak jika menolak terus menerus."

"Aku ikut juga?"

"Ibu dan kakakmu sudah bilang akan ikut, kau juga harus ikut. Mereka mengundang kita sekeluarga."

"Ikutlah. Terakhir kali saat perjamuan makan malam dengan rekan bisnis Ayah kau tak bisa hadir." ujar Soomi mendukung perkataan sang ayah.

Sooji terlihat diam berpikir. "Aku tak yakin bisa ikut. Aku sudah ada janji dengan klien. Tapi akan kucoba mengatur ulang jadwalnya. Jika klien ku bersedia, aku akan ikut."

"Tak bisa dibatalkan saja?" Kali ini Ny. Bae yang angkat bicara.

"Akan kuusahakan bu. Tapi aku juga tak bisa bertindak sesuka hatiku. Bagaimanapun mereka sudah lebih dulu membuat janji denganku."

"Sudah lama sejak keluarga kita pergi bersama. Berusahalah untuk mengaturnya ulang." ucap Soomi penuh harap yang dianggukin oleh Sooji.

Drrrt.. drrrtt.. drrrttt

Ponsel Sooji yang dalam mode getar di atas meja menimbulkan suara saat ada sebuah panggilan masuk. Sooji melihat nama Myungsoo muncul di layar dan terlihat ragu saat akan mengangkatnya.

"Kenapa tidak diangkat? Angkat saja jika penting."

Sooji mendengarkan ucapan sang ayah dan kemudian langsung menggeser layar ke arah kanan untuk mengangkat telepon tersebut.

"Halo.." bisiknya.

"Sayang, kau baik-baik saja? Kenapa berbisik begitu?"

"Iya. Aku baik. Aku sedang makan malam bersama keluargaku."

"Ahhh aku mengerti. Kupikir kau masih di kantor. Makanya aku meneleponmu untuk mengajakmu makan malam."

"Aku sudah dirumah."

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang