Happy Reading .. 🌻🌻🌻
(Silahkan baca ulang part sebelumnya kalo lupa cerita sebelumnya wkwkwk)
"Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kita makan di luar begini ya kan kek?"
Tn. Kim mengangguk. "Akan sangat menyenangkan jika Myungsoo dan Sooji ikut makan bersama kita disini."
Malam ini Tn. Kim, Jisoo dan Sarang memutuskan untuk menikmati makan malam di sebuah restoran. Entah mengapa mereka semua sepakat dengan hal yang sama, padahal selama ini Tn. Kim adalah orang yang paling tegas menolak menikmati makanan di luar rumah jika tidak ada acara penting. Seolah mereka semua terbawa euforia yang sedang dirasakan Myungsoo saat ini nun jauh disana.
Kabar memang menyebar dengan sangat cepat. Segera setelah menelpon Myungsoo tadi pagi, Jisoo menceritakan semua kejadian di Pulau Udo pada Tn. Kim. Bahkan Sarang pun juga tahu sekarang.
"Setelah mereka pulang dari Pulau Udo kita bisa makan bersama kek."
"Ajak saja Sooji makan malam bersama saat kita mengundang Tn. Bae." Tn. Kim meneguk air putihnya. "Aku sudah meminta Hweji membuat janji makan malam dengan Tn. Bae. Terlalu lama jika menunggu Myungsoo yang menghubungi Tn. Bae."
Jisoo terlihat meragu. "Apa itu tindakan yang tepat kek? Maksudku Myungsoo dan Sooji baru saja dekat. Kita belum tahu sejauh apa hubungan mereka. Akan canggung jika kita mengundang Sooji bersamaan dengan makan malam Tn. Bae dan keluarganya."
"Aku tidak ingin Sooji-imo menolak datang karena merasa tidak nyaman." celetuk Sarang sambil menikmati desertnya.
"Kurasa Sarang benar kek. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama."
Tn. Kim terlihat kecewa. Raut wajahnya memperlihatkan hal itu. "Baiklah. Kalian saja yang atur. Aku tidak akan ikut campur lagi."
"Aku akan bicara dengan Sooji nanti untuk segera datang menemui kakek. Jangan khawatir. Kakek akan segera bertemu dengan calon cucu menantu kakek." ujar Jisoo menenangkan Tn. Kim.
"Tapi Sarang.. kau tidak boleh memanggilnya imo, dia calon istri pamanmu. Jika dia sudah menjadi bibimu nanti kau harus memanggilnya jageun eomoni." Nasehat Tn. Kim pada Sarang.
"Tidak. Terlalu panjang. Aku mau memanggilnya Sooji-imo saja."
"Tidak bisa Sarang.. imo itu panggilan bibi dari pihak ibu."
"Tidak mau kakek. Pokoknya aku ingin memanggil Sooji-imo."
Jisoo hanya tersenyum mendengar perdebatan antara Sarang dengan Tn. Kim. Dia bersyukur kali ini Tn. Kim tak lagi memaksakan kehendaknya seperti pada pasangan Myungsoo sebelumnya. Dan Jisoo jauh lebih bersyukur melihat putrinya perlahan mulai aktif berkomunikasi lagi dengan orang lain, meski itu masih sekedar tentang Sooji sebagai topiknya.
Jisoo meraih ponselnya diatas meja, membuka aplikasi chat dan mengetikkan sesuatu sebelum meletakkan kembali ponselnya. "Ayo habiskan makanan kalian. Kita harus segera pulang. Ini sudah waktunya kakek minum obat."
*****
From: Jisoo noona
Perlakukan Sooji dengan baik. Dia membawa ketenangan untuk Kakek dan membuat Sarang kita jadi banyak bicara malam ini. Mereka berdebat di restoran.
Few minutes ago
Myungsoo tersenyum membaca pesan yang dikirim Jisoo. Dia tahu Sooji memang berbeda. Dia sudah bisa merasakan bahwa Sooji akan membawa kebahagiaan bagi keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanficSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...