Chapter ini lebih panjang 2x lipat dari chapter sebelumnya. Anggap sebagai permintaan maaf yaaa karena lama engga update😊😊😊
Happy reading!*****
Seoul,
"Sajangnim, kau belum pulang?"
"Ah ya, sebentar lagi. Apa kau sudah akan mengunci pintunya?"
Satpam itu hanya tersenyum.
"Baiklah, sepertinya memang sudah larut. Aku tidak menyadarinya, tunggu sebentar Paman." ucap pria itu.
Sambil menunggu bos nya merapikan berkas, pikirannya berkelana.
Bagaimanapun dia masih seusia putranya, tapi dia bekerja keras melebihi dirinya yang sudah berusia renta. Padahal dia belum menikah. Dia tidak punya keluarga yang harus diberi nafkah. Kalaupun iya sudah menikah, dia tidak akan kekurangan hingga dia harus bekerja lembur seperti ini setiap hari.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan Paman. Dan kau juga sudah tahu alasannya."
"Kau harus mengurangi pekerjaanmu, Myungsoo. Ini akhir pekan harusnya kau sedang berkencan, bukan bekerja."
"Apa Paman tak melihat, aku baru saja berkencan, bahkan Paman yang berani mengganggu kencanku."
Kemudian mereka berdua tertawa. Setelah memastikan keamanan di ruangan bos muda nya, satpam yang dipanggil Paman itu turun bersama Myungsoo. Mereka bicara dengan akrab layaknya ayah dan anak.
Jika hanya berdua saja, bahkan Paman satpam tidak ragu untuk memanggil Myungsoo dengan namanya saja. Mereka berpisah di tempat parkir. Myungsoo berpamitan untuk pulang, sementara Paman satpam kembali berjaga.
Mobil hitam itu melaju dengan sangat kencang, untung saja jalanan kota Seoul sudah sepi. Hingga akhirnya mobil tersebut mendadak berhenti di sebuah jalanan sepi dan gelap.
"Sial! Kenapa lagi dengan mobil ini?"
Myungsoo mencoba menyalakan mobilnya tapi tetap gagal. Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dia tidak mungkin menelepon sopir ayahnya hanya untuk menjemputnya. Ini sudah larut.
Tak ada pilihan baginya kecuali menunggu taksi lewat. Tapi mungkin nasibnya yang memang sial. Malam itu tak sebuah taksi pun lewat.
Setengah jam berlalu penuh dengan gerutuan, akhirnya dia berhasil menghentikan sebuah mobil untuk meminta tumpangan setelah beberapa kali mencoba.
Myungsoo teperanjat saat kaca mobil terbuka dan tahu siapa yang menyetir,"Hyung?"
***
"Ayah belum tidur?"
"Soomi.. kau disini Nak"
Bae Soomi hanya tersenyum sambil menghampiri ayahnya yang sedang membaca di sofa. Dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman pada bahu sang ayah sambil memeluk sebelah tangan ayahnya.
"Apa Sooji belum meneleponmu?"
"Belum, aku coba untuk meneleponnya. Tapi dia tidak mengangkat teleponku. Huh, dia selalu saja begitu. Lupa waktu kalau sudah bekerja. Ayah harus memarahinya. Ayah tidak pernah marah padanya. Itu sebabnya dia jadi hardworker seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...