Part 43

1K 111 50
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

Myungsoo terlihat gelisah di depan pintu masuk ballroom. Dia berjalan mondar-mandir di atas karpet merah. Berdiri di satu sisi, Junho dan Nancy, sementara Jinyoung sedang membantu seorang tamu untuk mencari meja atas namanya.

Junho dan Nancy hanya bisa saling berpandangan melihat Myungsoo bak cacing kepanasan. Sedikit banyak mereka paham apa yang menjadi penyebab kegelisahan pewaris Ganghan Grup itu. Di dalam ballroom acara sudah dimulai. Para MC sudah membuka acara dan tidak sampai 10menit lagi Myungsoo dan keluarga Kim lainnya harus masuk ke dalam ruangan. Namun tak satupun dari mereka terlihat batang hidungnya. Satu-satunya yang sudah hadir adalah Myungsoo.

Myungsoo sudah berkali-kali mencoba menghubungi Jisoo, tapi kakak iparnya itu hanya berkata mereka sudah hampir sampai. Myungsoo khawatir jika terjadi sesuatu pada mereka semua saat di jalan.

Junho sebagai penanggung jawab acara juga sebenarnya merasa cemas. Jika keluarga Kim datang terlambat maka acara akan berantakan dan Sooji tidak akan suka mengetahui itu. Wanita itu sudah memercayakan kelancaran acara malam ini pada Junho. Junho melangkah mendekati Myungsoo yang belum berhenti mondar-mandir.

"Maafkan aku. Tapi apakah kau bisa menghubungi mereka lagi? Sebentar lagi kalian semua harus masuk."

Myungsoo melirik tajam ke arah Junho. Sedari awal dia sudah tak menyukai pria ini karena Sooji sangat dekat dengannya. Benar. Dia cemburu dengan pria ini. Tapi saat ini Myungsoo harus berpikir waras. Ini bukan saatnya untuk berpikir picik seperti itu. Dia menuruti perkataan Junho untuk menghubungi keluarganya lagi.

Belum sempat teleponnya tersambung, sebuah mobil datang. Myungsoo dan semua orang bernafas lega melihatnya. Tn. Kim turun dibantu sopir dari kursi depan. Sementara dari pintu tengah mobil muncul Jisoo diikuti Sarang.

"Astaga! Kalian ini dari mana saja? Kenapa lama sekali?"

Sayup-sayup terdengar suara MC mempersilakan keluarga Kim memasuki area ballroom. Junho meminta semua keluarga bersiap.

"Sooji ayo kemari. Berdiri di sebelah Sarang."

Dan begitulah. Semua orang terkejut melihat Sooji juga ada disana. Sebelumnya tak ada yang menyadari kehadiran Sooji yang berjalan di belakang Jisoo dan Sarang. Karena perhatian mereka memang terpusat pada keluarga Kim.

Belum sempat ada yang bertanya atau berkata apapun, pintu ballroom terbuka lebar. Bersamaan dengan riuh tepuk tangan para tamu Tn. Kim dan Myungsoo berjalan masuk.

Senyum dan anggukan kepala menjadi sapaan yang ditunjukkan keluarga Kim pada para tamu yang hadir. Bahkan anak seusia Sarang pun sudah luwes melakukannya. Bagaimana tidak, dia terlahir sebagai salah satu pewaris Ganghan Grup. Sejak kecil dia sudah dididik dengan segala macam aturan kesopanan agar dia terbiasa saat dewasa nanti.

Para tamu pun bersikap sama. Mereka terlihat sangat menghormati keluarga ini. Namun kasak-kusuk mulai terdengar saat mereka melihat orang yang asing bagi mereka di tengah keluarga itu. Bahkan Myungsoo pun juga mendengarnya dengan jelas saat mereka mempertanyakan siapa Sooji.

Di dalam hatinya juga muncul berbagai macam pertanyaan. Tapi tidak seperti para tamu yang ingin tahu tentang siapa Sooji. Dia ingin tahu kenapa Sooji ada disini. Kenapa gadis itu tidak pulang sesuai janjinya pada Myungsoo. Kenapa tidak ada satupun yang memberi tahu jika Sooji akan hadir. Bukan hanya sekedar hadir tapi juga berada bersama mereka. Dan masih ada pertanyaan kenapa kenapa lainnya.

Ingin sekali rasanya dia menoleh ke belakang dan meminta jawaban. Tapi dia sadar situasinya tidak tepat. Jadi dia hanya bisa bersabar.

Mereka duduk di sebuah meja VIP khusus yang berada tepat di depan panggung. Meja yang khusus disiapkan untuk mereka. Sooji dan Myungsoo duduk bersebelahan. Mereka berdua hanya sempat saling melirik sebelum MC memanggil nama Myungsoo untuk memberikan pidato singkatnya untuk acara malam ini.

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang