Warning: Sepertinya kalian harus mulai terbiasa untuk baca part panjang yaa ke depannya. Tapi tenang, kuusahakan ga akan lebih dari 2000words tiap part nya. Kalo yg ini kelebihan dikit sih, dikit kok cuman 56words doang.. gppa yaaa 😂😂😂
Happy Reading🌻"Samchon.."
Myungsoo menoleh ke arah pintu. Sarang sedang berdiri di depan pintu masuk kamarnya. "Oh.. Sarang. Masuklah." Myungsoo yang sedang memakai dasi bertanya tanpa menghentikan kegiatannya. "Ada apa?"
Sarang duduk di tepi tempat tidur Myungsoo sambil membawa botol minum pink yang kemarin dia siapkan untuk Myungsoo.
"Siapa yang meminumnya?" Sarang menunjukkan botol ke arah Myungsoo.
"Tentu saja aku. Kenapa bertanya?"
"Bohong."
Sarang sangat mengenal pamannya. Myungsoo sangat tidak suka air putih. Itu sebabnya Sarang selalu menyiapkan sebotol air putih yang dibawa Myungsoo bekerja dan memaksanya untuk menghabiskannya. Sarang akan selalu mengeceknya setiap Myungsoo pulang kantor. Sarang bisa mendiamkan Myungsoo seminggu penuh jika air di botol minumnya masih utuh.
Myungsoo pun ikut duduk di sebelah Sarang. "Sungguh aku yang meminumnya. Aku tidak membuangnya."
Sarang hanya diam dan menatap tajam ke arah Myungsoo. Myungsoo yang ditatap seperti itu pun mengalah pasrah. Dia tak akan bisa membohongi gadis kecil itu. Instingnya kuat sekali.
"Baiklah aku mengaku. Bukan aku yang meminumnya. Tapi sungguh aku tidak membuangnya."
Sarang menatap Myungsoo curiga. Dia semakin menyipitkan matanya. "Siapa?"
"Hmm.. seorang .. teman.."
"Teman?"
Myungsoo mengacak rambut Sarang dengan gemas. Dia sungguh tak bisa mengelak dalam hal apapun. Dia merasa seperti sedang menghadapi interogasi dari pacar yang sedang cemburu.
"Kau ingat gadis yang datang untuk makan siang beberapa waktu yang lalu?" Sarang terdiam. Dia memiringkan kepalanya pertanda sedang berusaha mengingat. "Yang datang bersama Woohyun samchon.."
"Bibi cantik?"
"Huh? Kau memanggilnya bibi cantik?"
"Dia memang cantik." Ucap Sarang acuh sambil mengangkat bahu.
"Namanya Sooji. Dan dia yang meminum air di botol yang kau siapkan." Sarang sudah akan membuka mulut lagi untuk bertanya, saat Myungsoo memotong apapun yang ingin dia katakan. "Ceritanya panjang. Dan pamanmu ini bisa terlambat ke kantor jika harus bercerita secara detail padamu. Lagipula.. itu urusan orang dewasa. Anak kecil sepertimu tak boleh tahu."
Sarang terdiam. Wajahnya tak menunjukkan ekspresi apapun. "Baiklah. Aku tak akan bertanya. Tapi samchon harus menghabiskan air putih yang tersisa."
"Bukan hal besar. Berikan padaku." Myungsoo mengambil botol minum dari tangan Sarang dan menghabiskan sisa air putihnya.
Baginya itu bukan permintaan besar jika dibandingkan dengan Sarang yang mungkin akan mendiamkannya nanti karena dia tak mau menceritakan perihal Sooji. Jadi akan tetap dihabiskannya air putih --yang tak disukainya-- itu.
"Lihat. Aku menghabiskannya nona. Kau senang?" Ucap Myungsoo bangga sambil mengembalikan botol minumnya kepada Sarang.
Sarang berdiri dari tempat tidur sambil berkata, "Aku senang. Samchon dan Bibi cantik sudah berciuman."
Myungsoo terkejut mendengarnya. Itu sama sekali tidak benar. Kemarin bahkan dia tak menyentuh Sooji seinci pun.
Sarang mengamati kerutan di kening Myungsoo dan kebingungan yang tercipta di wajah Myungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...