"Terima kasih untuk pertemuan yang berharga ini, Tuan Kageyama." Salah satu rekan Tobio dalam bekerja yang telah berhasil menandatangani kontrak yang berucap. Dia mengulurkan tangan, ingin memberi Tobio jabat tangan.
Tobio berdiri dari tempat duduknya. Menyambut uluran tangan tersebut, bibir memunculkan sedikit senyuman untuk bersikap ramah dan sopan. "Ya, semoga kedepannya kita bisa terus saling berhubungan."
Selesai, orang itu mengundurkan diri dari ruang meeting, meninggalkan Tobio dan Tadashi sendirian.
Tadashi melirik Tobio yang masih berdiri menatap kepergian rekan kerja sama barunya. "Jika boleh bertanya, kenapa Tobio-sama mau bekerja sama dengan perusahaan itu?" Tanyanya sembari mengambil beberapa dokumen yang tergeletak di atas meja. Dia lalu berdiri di samping Tobio.
Tobio melangkahkan kaki keluar, di ikuti oleh Tadashi dari belakang. Dia mengambil satu batang rokok yang berada di dalam saku jas, lalu menghidupkannya menggunakan pematik api. Meletakkannya di mulut. "Memangnya apa lagi?" Tobio menghisap batang rokok cukup lama, kemudian menghembuskan asapnya keluar. "Jelas karena aku menyukai motif sepatu olahraga mereka."
Senyum Tadashi hampir goyah mendengar itu. Merasa tidak terkejut atau terpana sedikitpun dengan alasan sederhana yang keluar dari bibir tipis Tobio. Dia lalu teringat sesuatu dan berkata, "Maaf memberitahukan ini secara tiba-tiba. Nanti malam akan ada acara penutupan League voli. Apa Tobio-sama akan datang? Anda mendapat undangan."
Tobio menghembuskan lagi asap rokok di udara. "Kenapa?"
"Tobio-sama merupakan salah satu sponsor terbesar di acara voli tersebut."
"Tidak ah," jawabnya enteng, melemparkan rokok yang masih tinggal setengah dari ukuran semula ke tempat sampah. Dia melanjutkan jalannya menuju ke ruang kerja miliknya. "Lagipula aku memberi sponsor karena Nii-san bermain di sana."
"Ah.. baik."
"Oh.." Tepat sebelum masuk ruangan, Tobio berhenti di depan pintu, membalikkan tubuh menghadap Tadashi yang berdiri tepat di belakang. "Jangan lupa siapkan mobil untuk menjemput Nii-san. Bisa saja nanti malam dia akan mabuk."
Tadashi membungkuk dengan sopan lalu menjawab, "Baik Tobio-sama."
Tobio masuk ke dalam ruangan. Berjalan menuju sofa, mendaratkan pantat dengan empuk disana.
"Haahh..." Dia menghembuskan napas panjang. Kaki naik ke atas meja hingga menjadi lurus, kepala mengadah menatap langit-langit, bersandar pada sofa.
Meskipun meeting yang ia lakukan tidak terlalu lama, tetap saja membuat Tobio cukup merasa lelah. Apalagi ketika di dalam, mereka hanya membahas tentang bisnis, tidak ada hal lain lagi. Membuat Tobio harus menguras energi di dalam otak dan pada akhirnya mengalami kelelahan secara jasmani.
Yah, dia sebenarnya bukan orang yang cocok untuk diam bekerja di kursi selama berjam-jam membahas masalah bisnis perusahaan ditemani dengan dinginnya ruangan. Memang benar terlihat nyaman dan sangat santai, tapi itu bukanlah gaya sebenarnya seorang Tobio.
Tobio melepas jas, melemparnya ke sembarang arah, lalu menggulung lengan kemaja putihnya hingga ke siku. Setelah itu, dia melonggarkan dasi yang melekat di leher.
Sikap tubuh yang tadinya duduk berubah menjadi berbaring di atas sofa. Kedua kaki diluruskan hingga panjangnya melebihi sofa dan harus bergelantungan di udara. Satu lengan menutupi wajah. Tidak lama setelah itu, kedua kelopak matanya menutup.
Dia ingin tidur sebentar.
_____
Malam hari, di tempat acara
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERESTED || SakuKage
Fanfiction(Pro Player) Sakusa Kiyoomi x (CEO) Kageyama Tobio Tobio sangat menyukai apapun yang menarik perhatiannya. Dia memiliki obsesi tersendiri untuk memiliki barang yang sudah menjadi incarannya. Jika menurutnya barang itu cantik dan menggoda, dia dapat...