13

571 58 6
                                    

Dua hari berikutnya, barulah Tobio keluar dari penginapan. Dia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sehingga tidak dapat menikmati liburan dengan santai meskipun sedang berada di pantai.

Karena merasa kasihan, Tadashi akhirnya memaksa Tobio untuk keluar dan menghirup udara segar. Awalnya Tobio tidak mau, merasa tanggung karena tinggal beberapa berkas yang belum ia cek. Tapi akhirnya Yamaguchi berhasil membujuk dengan, Tobio keluar sekalian pekerjaannya dibawa. Dan yang membawa adalah Tadashi, tentu saja. Dengan begitu, Tobio akhirnya mau.

Mumpung hari sudah sore, Yamaguchi membawa Tobio ke pasar penjual makanan yang berada di daerah tidak jauh dari kawasan pantai. Dia mengajak Tobio berjalan-jalan sebentar melihat makanan yang ingin dibeli, kemudian mencari tempat untuk bersinggah.

Setelah menemukan tempat, mereka berdua akhirnya duduk. Tobio kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Apa anda tidak ingin membeli sesuatu, Tobio-sama?" Tanya Tadashi sembari mata memperhatikan dengan lapar makanan yang terjejer rapi di stan-stan terdekat.

Tepat sebelum Tobio akan menjawab, ada yang memotong, "Kau di sini juga, Tadashi?"

Tadashi sedikit mengangkat wajah. Sedangkan Tobio hanya diam, masih berusaha fokus. Untunglah dia tidak merasa tersinggung karena ada yang lebih penting untuk diperhatikan.

"Hinata? Aku kira kau sudah kembali ke Higashiosaka," ujar Tadashi saat melihat Hinata dan gerombolannya berjalan mendekat. Dia menampilkan senyum tipis, bersikap sopan.

"Oh belum! Masih ada waktu dua hari untuk liburan!" Jawab Hinata. Pandangan lalu mengedar untuk mencari tempat kosong.

Tadashi yang memiliki sifat peka dan kepribadian ramah, mendekat ke arah Tobio lalu berbisik, "Apa mereka boleh duduk bersama kita, Tobio-sama?"

Tobio melirik Tim MSBY ketika mendengar permintaan Tadashi. Setelah mengonfirmasi bahwa seseorang yang dia cari ada bersama dengan segerombolan para pria pecinta voli tersebut, dia mengangguk tanpa kata lalu kembali fokus ke layar laptop. 

Tadashi tersenyum senang. Dia berdiri, bersikap sopan seperti tuan rumah mempersilahkan tamu untuk duduk. "Kau dan timmu bisa duduk dengan kami, Hinata. Bosku memperbolehkannya."

Hinata dan Tim MSBY saling pandang. Mereka melakukan telepati sesaat untuk memutuskan akan duduk atau tidak. Berpikir bahwa bangku lain sudah mulai penuh, mereka akhirnya mengangguk.

Hinata duduk di depan Tadashi, lalu teman-teman yang lain mulai datang mengikuti di sampingnya. Kiyoomi disisi lain entah mengapa, mendapat jatah kursi tepat di depan Tobio. Dia dengan kaku dan berat hari, meletakkan pantatnya.

Meian yang merasa lega mendapat tempat duduk tanpa perlu bersusah payah mencari, ingin berterima kasih. Dia tersenyum hangat, memandang Tobio yang sedang sibuk bekerja di tengah-tengah liburannya di pantai. "Terima kasih sudah memperbolehkan kami bergabung."

Tobio yang merasa ucapan Meian di tujukan untuknya, hanya melirik secara sekilas. Dia lalu menoleh pada Tadashi dan berucap, "Aku ingin makan."

"Oh!" Tadashi seketika berubah bersemangat. Dia dengan cepat menghadap Tobio dengan wajah sumringah. Karena sejak awal, perutnya memang sudah keroncongan. Dia menunggu Tobio dengan sabar agar sekalian dapat membeli semua makanan yang dijual tanpa harus mengosongkan isi dompetnya. "Anda mau saya belikan apa, Tobio-sama?!"

Tobio menyerahkan kartu berwarna hitam pada Tadashi. "Aku ingin minuman dingin untuk menjernihkan otak." Bibir mengerut sebentar seperti sedang memikirkan sesuatu, lalu melanjutkan ucapan, "Bir juga bisa. Kemudian beberapa makanan pedas dan camilan. Apa di sini ada nasi goreng? Aku ingin makan itu hari ini. Dan juga ramen, sosis, iga bakar, Seafood. Aku ingin semuanya. Selain itu, terserahmu."

INTERESTED || SakuKageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang