S2 - 25. after that

337 29 10
                                    

"Tobio-sama?"

"Sudah waktunya makan siang, Tobio-sama. Kau mau kubelikan apa?"

"Tobio?"

Orang yang dipanggil tetap tidak menyahut. Yamaguchi menghembuskan napas dengan panjang. Dirinya sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar, tetapi tidak membuahkan jawaban. Ini membuat Yamaguchi khawatir. Bagaimana tidak? Saat bangun tidur di pagi, dirinya mendapati Tobio terus mencoba untuk menghubunginya sebanyak 30 kali. Panik, ia langsung menelpon balik. Untung saja Tobio mengangkat panggilannya dan mengatakan bahwa dirinya berada di perusahaan, dan meminta Yamaguchi untuk membelikannya beberapa obat.

Sesampainya di ruangan, betapa terkejutnya Yamaguchi melihat keadaan Tobio. Bahkan dia menangis disaat sedang mengoleskan obat luka. Tubuh Tobio dipenuhi luka gigitan. Banyak bercak keungunan juga di beberapa tempat seperti punggung, lengan, dan leher. Hatinya tergores ketika melihatnya.

Yamaguchi terus bertanya siapa yang melakukan itu kepada Tobio. Tetapi Tobio hanya diam dan membungkam mulut. Luka itu terlihat masih baru, jadi tidak mungkin dilakukan oleh orang yang saat ini berada di Argentina, si Oikawa. Luka itu pasti dibuat tadi malam setelah mereka berpamitan.

Di dalam benaknya, terlintas nama Sakusa Kiyoomi, pemain MSBY. Tadi malam, Tobio membawa orang itu kesini. Tetapi, selama dia memperhatikan gerak-gerik orang itu, terlihat sangat jelas bahwa dia membenci Tobio. Wajahnya menunjukkan bahwa dia sangat jijik dan tidak mau berdekatan seakan memiliki phobia tertentu.

"Tadashi.."

Yamaguchi terbangun dari lamunannya mendengar Tobio memanggil. "Ya, Tobio?"

"Bawakan aku air."

Mendengar permintaan itu, Yamaguchi dengan sigap mengambil air putih hangat untuk Tobio, membawakannya menuju ruang kamar.

Ketika Yamaguchi masuk, Tobio sudah duduk di atas kasur dengan tubuh tertutupi selimut. Terlihat seperti ulat.

"Ini, minum pelan-pelan." Yamaguchi memberikan gelas itu pada Tobio.

Tobio meminumnya secara perlahan. Mukanya tampak kusut, mata sembab. Kerongkongannya yang serak dan kering, ketika diguyur air hangat terasa sedikit membaik. "Jam berapa sekarang?"

"Jam 1 siang."

Tobio tampak terdiam sebentar. Ia melirik ke arah ponselnya yang saat ini sudah mati kehabisan daya baterai. Berpikir bahwa Ushijima pasti sedang mencarinya karena tiba-tiba menghilang dari rumah, dia bertaya, "apa Nii-san mencariku?"

"Tadi Ushijima-san menelpon, menanyakan kondisimu," jawab Yamaguchi dengan jujur.

"Lalu?"

"Aku bilang kalau ada meeting mendadak, makanya kau meninggalkan rumah tanpa memberitahu dia terlebih dulu."

"Ada lagi?"

Dia bingung harus mengatakannya atau tidak. Tetapi, akhirnya dia tetap memilih untuk mengungkapkan semuanya, "Ushijima-san berpesan saat meeting selesai, kau diminta untuk pulang makan. Katanya, kari kemarin masih banyak untukmu."

"....."

Nii-san jelas mengkhawatirkan dirinya. Apa orang-orang berisik itu sudah pulang? Tobio tidak ingin pulang ke rumah dipenuhi dengan mereka. Terutama dengan pria yang selalu mengenakan masker. Tobio memiliki firasat jika bertemu dengan Kiyoomi sekarang, ia akan membunuh orang itu.

Memisahkan bagian tubuhnya, meminum darahnya, merobek hatinya, dan membuang bangkainya ke laut. Ya, sebenci itu Tobio saat ini pada Kiyoomi.

"Carikan aku baju yang bisa menutupi lengan dan leherku, Tadashi. Aku mau mandi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTERESTED || SakuKageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang