chp1 : Tidak peduli

13.9K 539 21
                                    

•hasil pemikiran sendiri
•slow update
•revisi


🍀 Happy reading 🍀

Rafanka Arlatea nama pemuda tampan  yang akan genap berusia 16 tahun pada bulan November nanti. Pemuda baik hati yang memiliki tatapan teduh namun kadang terlihat tajam saat ia melihat yang tidak disukai. Penyuka anime walau tidak sampai kearah wibu, memiliki perawakan tidak terlalu tinggi berkulit putih bersih, rambut coklat kehitaman dan iris berwarna senada dengan rambutnya. Dikenal sangat mandiri, cuek tapi baik hati dan memiliki kekayaan melebihi papanya Ardian Arlatea. Tapi Rafa adalah anak yang menyimpan banyak rahasia didalam dirinya, entah itu rasa traumanya ataupun perasaan aslinya.

Ardian Arlatea, papanya Rafa merupakan seorang pengusaha konstruksi yang sukses walaupun kenyataannya Rafa lebih sukses dan lebih kaya darinya. Lelaki yang sangat tegas dan bertanggung jawab tapi tidak Dimata Rafa. Memiliki perawakan tinggi tegap dan wajah tampan yang menurun pada anaknya Rafa. Memutuskan menikah kembali beberapa hari yang lalu setelah bertahan hidup sendiri selama 7 tahun menduda.

Tapi Ardian pernah melakukan kesalahan yang fatal dan membuat luka yang sangat dalam di hati anaknya akibat kecerobohannya membawa wanita jalang, ia menjadi buta akan sekitarnya.

Mina Alisya Arlatea, mamanya Rafa meninggalkan saat Rafa berusia 9 tahun karena penyakit leukimia yang dideritanya. Karena kematian sang mama lah Rafa terus membenci papanya, bahkan sering melawan dan mengacuhkan ucapan Ardian.

Wanita lembut yang hidupnya menjadi poros sang anak, terlalu baik sampai membiarkan suaminya sendiri bermain dengan wanita lain di belakangnya. Ia akhirnya menyerah pada hidupnya dan tanpa ia ketahui, kematiannya menjadi malapetaka bagi keluarganya dan utamanya pada anak satu-satunya.





🌻🌻🌻

Sinar fajar memasuki celah gorden jendela kamar seorang pemuda yang berada dilantai 2, kamar dengan nuansa pastel didesain minimalis dan sangat rapi oleh sang penghuni.


"Euughhh".


Terdengar suara lenguhan dari seorang pemuda akibat sinar mentari yang masuk ke kamar membuat matanya silau dan memaksanya untuk bangun. Diliriknya jam weker yang berada di atas nakas dekat tempat tidurnya menunjukkan pukul 06:35. Masih terlalu pagi menurutnya untuk bangun dihari Minggu. Rafa mendudukkan dirinya disamping kasur, melakukan peregangan sedikit pada tubuhnya sebelum memasuki kamar mandi.

Rafa memutuskan keluar dari kamar menuju ruang makan setelah ia mandi, Rafa menuruni tangga melihat beberapa orang sibuk lalu lalang memindahkan banyak barang kedalam rumahnya.


"Bi mereka siapa, emang ada yang pindahan ya?" Rafa menghampiri pembantunya yang sedang ikut membantu membawa koper besar berwarna merah marun.

"Aish,, masa den Rafa gak tahu kan hari ini tuan besar mengajak nyoya baru tinggal disini." bi Inah nampak bingung dengan tuan mudanya yang sama sekali tidak tahu menahu tentang pernikahan papanya.

Bi Imah melihat anak majikannya yang terdiam, Rafa menghela nafasnya. Terlihat jelas raut wajah tidak suka dari anak majikannya, bi Inah hanya bisa mendoakan kebahagiaan Rafa didalam hati.

"Papa mana bi?" Rafa terlihat sedikit kesal.

Pemuda itu langsung berjalan meninggalkan bi Inah yang belum menjawab pernyataan tuan mudanya.

Rafanka Arlatea ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang