•hasil pemikiran sendiri
•slow update
•revisi🍀 Happy reading 🍀
Rafa sampai didepan rumah Kai, ia menautkan kedua alisnya saat melihat sebuah mobil terparkir didepan rumah tersebut.
Tanpa mengetuk pintu lagi, Rafa masuk kedalam rumah diikuti Senja dibelakangnya. Dengan setengah berlari, Rafa menuju tuang tamu.
Ia melihat beberapa orang duduk disofa, karena posisinya membelakangi Rafa jadi tidak bisa melihat siapa tamu kakaknya malam ini.
Rafa langsung terkejut saat melihat wajah dari tamu yang datang kerumah ini. Sepasang suami istri dan seorang pemuda yang sepertinya anak mereka. Bukan hal itu yang membuat Rafa terkejut, melainkan karena Rafa sangat mengenal mereka. Ya, mereka adalah keluarga Kai yang pernah menyiksa kakak angkatnya itu.
"MAU APA KALIAN DISINI?" pekik Rafa.
Kai langsung menghampiri Rafa yang terlihat sangat marah, Kai menggenggam tangan adiknya guna memenangkan emosinya.
"Adek sabar dulu ya?." Kai mengelus punggung Rafa yang sudah naik turun karena emosi.
"Kai, bawa adek kekamar sekarang.!" Senja dengan nada dinginnya membuat 3 orang tamu tersebut langsung menatapnya.
"Iya abang." Kai mengangguk, ia merangkul tubuh Rafa.
"Tapi bang,..?"
"Biar abang saja yang bicara dengan mereka." Senja menggantung perkataan Rafa yang belum selesai.
"Ayo dek." Kai membawa tubuh adiknya kekamar, membuat keluarga Kai menatapnya heran.
"Jadi apa tujuan kalian datang kemari?" Senja duduk diatas single sofa sambil menumpang kan kaki kanannya diatas kaki kiri.
"Saya hanya ingin bertemu dengan anakku, apa itu salah?. Setelah 3 tahun kalian membawanya pergi." suara berat pria paruh baya bernama Alwan Sanjaya.
"Membawanya pergi, hahahah jangan bercanda tuan. Setelah kalian hampir membunuhnya, aku tidak menyangka kalian masih berani menemuinya." Senja terkekeh mendengar jawaban yang keluar dari mulut Sanjaya.
"Kami sudah menyesali semua perbuatan kami pada Varo, kami berharap ia bisa menerima permohonan maaf kami." jawab wanita disamping Sanjaya, Wina istri dari Sanjaya sekaligus ibu dari Kailvaro.
"Lalu apa yang akan kalian lakukan setelah mendapatkan maaf dari Kai?" Senja menatap datar kearah Sanjaya, sungguh ia sedang malas menghadapi mereka. Apalagi ia juga sudah lelah karena menghadapi sikap Rafa yang menghalau seharian ini.
"Kami akan membawa Varo kembali kerumah kami, kami sudah saling berjanji untuk menjadi keluarga yang baik untuknya. Sungguh kami sudah menyesali semuanya." Sanjaya terlihat sangat tulus, tapi tidak bisa membuat Senja percaya begitu saja.
"Kalian sepertinya terlalu bermimpi, Kai tidak akan pernah kembali pada kalian. Bukankah itu sudah pernah saya sampaikan pada anda, saat saya membawa tubuh Kai yang sekarat dari dalam gudang mansion kalian." ucap senja dingin.
"Kami menyesal, sungguh. Aku mohon tolong kembalikan adikku." Pemuda tersebut memohon pada Senja,ia bahkan sudah dengan posisi bersujud di bawah kaki Senja.
"KAK KAI, ABANG TOLONGIN KAI." Senja tersentak saat mendengar teriakkan dari dalam kamar, ia segera menuju kamar Kai.
Rafa sudah menangis sambil memangku kepala Kai, Senja melihat wajah pucat Kai yang sudah kehilangan kesadarannya. Darah segar juga mengalir dari hidung mungil Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafanka Arlatea ✓
FanfictionRafanka Arlatea adalah sosok mandiri yang pandai menyembunyikan perasaannya. Setelah mamanya meninggal, hubungan Rafa dan papa Ardian semakin menjauh. Saat sang papa memutuskan untuk menikah lagi, Rafa hanya menunjukkan wajah datarnya tanpa penolaka...