chp 8: Kesalahan Ardian

3.9K 267 7
                                    

•hasil pemikiran sendiri
slow update
•revisi



🍀 Happy reading 🍀



Dua hari telah berlalu,

Rafa masih menginap dirumah Kai, meskipun ia pergi kesekolah seperti biasa tapi tidak pernah sekalipun ia pulang kerumahnya.

Hari ini Rafa memutuskan untuk pulang kerumah, bukan karena merindukan keluarganya tapi lebih karena ia hendak mengambil sesuatu untuk diberikan pada abang angkatnya yaitu Senja.

Dengan langkah malas, Rafa memasuki halaman dirumahnya. Mang Diman menyambutnya dengan hangat, tapi Rafa lebih memilih mengacuhkannya.

"Assalamualaikum..."ucap Rafa saat memasuki pintu rumahnya.

"Wa'alaikumsalam,, Rafa kamu dari mana saja nak?."Nafisa terkejut saat melihat anak sambungnya yang tidak pulang selama dua hari itu datang saat mereka sedang menikmati makan malam.

"Eh, maaf bunda. Rafa kemarin nginep dirumah Kai." Rafa menggaruk tengkuknya.

"Kalau gitu sekarang kamu jelaskan, kenapa kamu gak ngasih kabar sama sekali." Ardian ikut menghentikan acara makannya, menghampiri Rafa dengan perasaan kesal.

"Gak kenapa-kenapa kok, lagian mau bilang atau gak, papa juga gak peduli kan.?" ucap Rafa lalu berjalan meninggalkan kedua orang tuanya.

"RAFA, kamu itu bisa tidak membuat papa tidak marah. Berhenti bersikap acuh seperti itu, kamu sekarang punya bunda, adek dan kakak. Seharusnya kamu bisa merubah sifat egois kamu." Ardian tidak bisa menahan emosinya.

"Mas..." lerai Nafisa.

"Apa yang harus dirubah, bukannya papa yang membuat Rafa jadi seperti ini.?"Rafa membalikkan tubuhnya kearah Ardian sambil menampilkan senyum sinisnya.

"Oh, ya dek gw cuma mau bilang sorry buat yang kemarin." lanjut Rafa pada Dika yang termangu dimeja makan.

Rafa kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar tanpa memperdulikan panggilan Ardian.

Nafisa mencoba menenangkan emosi suaminya, tidak dipungkiri ia merasa tidak mengerti apa-apa tentang suami dan anaknya itu.

"Kak Andre, aku kekamar kak Rafa dulu ya?." Dika berdiri hendak meninggalkan meja makan.

"Mau ngapain?, nanti kamu pasti diusir sama Rafa." Andre tak ingin adiknya kecewa jika Rafa melakukan penolakan yang sama pada dirinya juga.

"Gak apa-apa kok kak Andre, paling gak adek pengen lebih dekat sama kak Rafa." Dika pergi meninggalkan Andre sendiri dimeja makan.

Dika mengetuk pintu kamar Rafa, tidak lama kemudian Rafa membukakan pintu kamarnya. Dika melihat Rafa telah mengganti seragam sekolahnya, terlihat rapi dan  sepertinya Rafa hendak pergi lagi.

"Kak Rafa mau kemana,kok udah rapih lagi.?" tanya Dika sesaat setelah memperhatikan penampilan Rafa.

"Oh, gw ada urusan dikit. Jadi gw mau pergi lagi." ucap Rafa sambil memasukkan beberapa barang kedalam tas punggungnya.

Rafanka Arlatea ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang