Karina sedang sibuk memasak sesuai perkiraan Jeno. Ya, itu juga karena Jeno meminta makan malam diumah otomatis Karina harus memasak. Karina sangat pandai memasak, dia akan menyiapkan makanan 4 sehat 5 sempurna untuk Jeno setiap harinya. Karina menghabiskan waktu berjam – jam didapur hanya untuk menyiapkan makan malam Jeno. Dan tak berapa lama Jeno pulang.
“Kau mau bersih – bersih dulu ?”
“Nae.”
“Arraseo, sebentar lagi semuanya siap.”
Jeno langsung berlenggang pergi menuju kamarnya dan mulai membersihkan diri. Kata – kata Jaemin tadi benar – benar membuatnya takut. Bukan kali pertama memang Jaemin memarahinya, menasehatinya, tapi entah kenapa kali ini rasanya sangat berbeda. Seperti ada tambahan bumbu tak kasat mata yang berhasil meracuni Jeno.
Jujur saja itu membuat moodnya berantakan. Dan baru saja dia menolak tawaran Yuna, itu pertama kalinya. Selesai dengan acara bersih – bersih Jeno dia pun turun kebawah dan makan bersama Karina.
Hening.. ya memang seperti itu. Bukan tidak pernah ada percakapan, mungkin mereka terlalu canggung. Jeno tidak pernah mengomentari masakan Karina. Tapi dengan dia selalu menghabiskan semuanya, itu sudah memberi jawaban kan. Di sela mereka makan, beberpa kali Jeno kedapatan memperhatikan Karina.
Tak berapa lama terdengar bunyi bel. Karina berjalan kedepan untuk membukakan pintu. Dan ternyata …
“Honey, I’m coming. ” Ucap Yuna yang langsung masuk kedalam sambil menubruk Karina.
“Dia pikir ini rumahnya apa.” Gerutu Karina
Yuna langsung menghampiri Jeno dan mengecup pipi Jeno.
“Mau apa kau datang ?” Tanya Jeno
“Honey, apa aku harus memiliki alasan untuk bertemu denganmu ?”
“Bukanya aku sudah bilang, kalau aku sedang tidak ingin di ganggu.”
Karina kembali ke meja makan, tapi bukan untuk melanjutkan makannya. Melainkan membereskan makananya, karena dia kehilangan nafsu makannya. Siapa yang akan nafsu makan melihat suamimu di rayu manja oleh kekasihnya di depan matamu. Tapi Diluar dugaan Jeno mengucapkan kalimat yang membuat 2 yeoja disana mematung.
“Kenapa kau bereskan, makananmu belum habis. Aku meminta makan dirumah karena ingin menikmatinya denganmu. Kalau kau merasa terganggu olehnya, abaikan saja. Anggap dia tidak ada.” Ucap Jeno
Karina dan Yuna membulatkan matanya.
‘Apa kepalanya terbentur ? Dia sedang berakting ? Tapi untuk apa ?‘
“What ? Apa telingaku tidak salah dengar ? Honey ! Kau mengabaikanku ?" Kesal Yuna
“Kenapa kau masih diam. Cepat duduk kembali.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be By Your Side [END]
FanfictionSemua aku lakukan awalnya hanya karena sebuah Janji yang dibuat dan juga terikat sebuah ikatan yang Sakral. Tapi seiring berjalanya waktu, semua yang aku lakukan, bukan hanya sekedar menepati Janji dan juga karena sebuah ikatan yang dibuat. Bagaiman...