# TOGETHER #

263 25 2
                                    

"Ryu."

"Iya, kenapa ?"

Ryujin melihat Jeno yang tidak sedikit tapi sangat murung. Setelah percakapan panjang mereka. Ryujin mengerti dengan kondisin Jeno saat ini.

"Apa aku harus menunda program kehamilan Karina ?"

"Tidak perlu, lanjutkan saja. Sudah aku bilang kan, kami akan menjaga kalian. Terutama Karina."

"Dia tidak seharusnya terlibat semua ini."

"Dia sekarang istrimu. Sudah pasti dia akan terlibat."

"Ryu, aku baru saja memulai semuanya. Aku ingin membahagiakanya. Aku tidak mau dia terluka barang sedikitpun. Sudah cukup dengan penderitaanya selama ini karena perbuatanku."

"Berhentilah berfikir terlalu jauh. Kau cukup dengan tugas mun menjaga Karina dan dirimu sendiri. Juga menjaga perusahaan, selebihkan percayakan pada kami."

"Ryu, tolong ucapkan banyak terimakasihku pada teman - temanmu yang lain. Dan maaf juga karena menganggu kehidupan kalian lagi."

"Sudahlah, kajja kita pulang."

Jeno dan Ryujin akhirnya keluar dari kantor. Mereka melewati setiap jalan menuju rumah dengan keheningan.

"Jangan sampai kau sakit lagi. Kasian Karina, dia akan lebih khawatir nantinya."

Bukan hanya Jeno yang sudah di beritau, Karina juga di beritau oleh Jaemin perihal hal yang sama.  Namanya juga pasangan kan, saat sang suami menghawatirkan keselamatan istrinya. Sebaliknya sang istri menghawatitkan keselamatan suaminya.

Sampai di rumah Jeno langsung memberitau Karina kalau dia ingin langsung beristirahat. Karina yang sudah sangat hafal dengan sifat Jeno jadi dia memakluminya. Jeno memang bukan orang yang bisa menutupi moodnya dengan baik. Dari pada orang lain sakit hati denganya, karena dia tidak bisa mengontrol emosi pada omonganya. Jeno lebih memilih diam dan menghindar untuk sementara.

"Kalau begitu kalian bawa saja ya sisa makananya." Titah Karina

Ryujin dan Jaemin tidak menolak. Lumayan kan untuk sarapan besok. Selesai makan malam bersama tanpa Jeno. Mereka pun pamit untuk pulang. Dan Karina menyiapkan teh hangat untuk Jeno. Dia tau Jeno pasti belum tidur.

"Jen ..."

Jeno langsung menutup buku yang sedang dia baca dan melihat ke arah Karina. Karina langsung berjalan ke meja kerja Jeno yang ada dikamar.

"Diminum dulu, selagi hangat."

"Gomawo."

Jeno langsung meminum Teh yang di bawakan Karina. Lalu setelahnya dia memeluk Karina yang sedang berdiri di sebelahnya.

"Tidak perlu khawatir. Kita akan melaluinya bersama." Ucap Karina

"Na, jangan terluka."

"Tidak mungkin aku terluka. Kan ada suamiku yang akan melindungiku."

"Na ... aku serius."

"Iya, aku akan menjaga diriku dengan baik. Aku akan menuruti semua perkataanmu, Jaemin, dan Ryujin."

Karina mengecup puncak kepala Jeno.

"Tidak mau makan dulu ?"

Jeno menggeleng.

"Nanti sakit, ramyeon saja bagaimana ? Aku buatkan dulu ya."

"Suapi tapi."

"Iya, bayi besar."

Karina mencubit hidung Jeno dengan gemas. Akhirnya mereka pergi keluar kamar, Jeno menunggu Karina membuat makanan untuknya.

 Akhirnya mereka pergi keluar kamar, Jeno menunggu Karina membuat makanan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Always Be By Your Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang