# OLD FRIEND #

271 16 2
                                    

Jeno sudah bisa di rawat dirumah sekarang, tinggal rawat jalan saja. Luka yang di urus juga hanya tinggal jahitan di perutnya saja.

"Melamun terus, ada yang sakit ?"

Karina masuk kedalam kamar membawakan cemilan untuk Jeno. Tapi suaminya malah terlihat melamun diatas kasur. Karina langsung duduk di pinggir ranjang dan memegang tangan Jeno.

"Sayang."

Jeno melihat kearah Karina lalu tersenyum. Mata bulan sabit yang selalu indah untuk di lihat.

"Ada apa ? Tidak mau cerita padaku ?"

"Tidak apa - apa sayang."

"Aku tadi membuat ini. Mau coba tidak ?"

"Tentu, masakan nyonya Lee apapun itu pasti enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu, masakan nyonya Lee apapun itu pasti enak."

"AAaaaa."

Jeno membuka mulutnya menerima suapan dari Karina. Masakan istrinya memang tidak pernah gagal.

"Kemarin tidak melihat jenis kelaminnya ya saat periksa ?"

"Katamu mau jadi suprise. Jadi aku tidak minta di beritau. Kenapa, berubah pikiran ?"

"Tiba - tiba jadi penasaran saja."

"Ya sudah nanti aku cek lagi."

"Nanti saja, saat check up."

Karina mengangguk patuh. Jeno terlihat menimbang sesuatu di otaknya.

"Na ..."

"Iya ?"

"Apa aku menghancurkan hidupmu ?"

"Jeno ! Kenapa bertanya seperti itu !"

Jeno menunduk dan meremat selimut yang menutupi kakinya.

"Beberapa kali eomma dan appa datang ke mimpiku. Mereka marah sangat marah, bahkan appa dan eomma menamparku berulang kali. Mereka kecewa padaku, mereka bilang aku membuat malu keluarga. Mereka bilang aku menghancurkan hidupmu."

"Jeno ..." Lirih Karina

"Sampai akhirnya mereka bilang kalau memang aku tidak sanggup untuk mengurusmu. Mereka memintaku memberikanmu pada Jaemin, karena Jaemin bisa mengurusmu lebih baik dariku. Jaemin bisa membahagiakanmu lebih dariku. Jaemin tidak pernah menyakitimu, tidak sepertiku. Dan saat aku sudah memberikanmu pada Jaemin, mereka memintaku menyusul mereka saja. Karena aku sudah tidak berguna lagi."

Karina langsung saja memeluk Jeno dengan erat. Bahkan Karina menangis sejadi - jadinya.

"Katakan saja dengan jujur Na, aku tidak apa - apa sungguh. Kau berhak bahagia."

Jujur saja selama di rumah sakit Jeno tidak pernah tidur dengan tenang. Kedua orang tuanya selalu datang kedalam mimpinya. Dan itu bukan sebuah mimpi yang indah. Mereka selalu datang dan memarahi Jeno, atas apa yang sudah Jeno lakukan. Dari mengungkit dirinya dengan Yuna, lalu perlakuanya pada Karina. Padahal Jeno sudah berusaha memperbaiki semuanya. Dia sedang melakukan semua pada Karina.

Always Be By Your Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang