# CLOSER #

263 17 2
                                    

Karena Jeno sudah di minta kembali oleh Siwan besok. Jadi hari ini Karina benar - benar tidak lepas menempeli Jeno. Bukan tanpa alasan juga Siwan meminta Jeno untuk kembali. Karena kabarnya, Jeno di minta untuk memberikan sedikit laporan kesaksian.

"Jeno ..."

"Iya sayang."

Jeno melihat wajah istrinya yang sedikit melow hari ini. Ya kita semua tau alasanya kan.

"Mau jalan - jalan keluar ?"

"Tidak, aku ingin dirumah saja."

Jeno mendekati Karina yang sedang berdiri di depan jendela menikmati angin pagi. Jeno memeluk Karina dari belakang, mengelus perut buncit Karina dan mencium leher Karina beberapa kali.

"Mianhae."

"Kau tidak salah Jeno."

"Membuat istrinya bersedih, apa bukan sebuah kesalahan."

Karina tidak mengeluarkan suara lagi. Ya memang dia bersedih, tapi mau bagaimana lagi kan. Sudah berjalan sampai sejauh ini masa ini mau menyerah di tengah jalan.

"Mau makan sesuatu ?"

"Jeno yang masak."

"Oke, kajja kita kedapur."

Jeno membawa Karina kedapur, memang sudah saatnya makan siang juga. Anak - anak yang lain sedang melakukan kegiatan diluar, olahraga katanya. Setelah membuat Karina duduk dengan nyaman, Jeno mulai melihat - melihat bahan makanan apa yang dia bisa olah.

Karena sedang dingin begini enaknya makan yang berkuah dan hangat. Akhirnya Jeno memutuskan membuat jjampong dan mengukus beberapa mandu.

"Hati - hati menggunakan pisaunya."

"Iya sayang."

"Jen ..."

"Iya, kenapa ?"

"Apa kau juga terseret ?"

"Tidak sayang, aku hanya diminta memberikan kesaksian saja. Tidak perlu khawatir."

Setelah berkutat cukup lama, akhirnya makanan ala kadar Lee Jeno selesai juga. Ya,  kalau di tanya bagaimana rasanya mungkin lumayan. Setidaknya rasanya pas di mulut.

 Setidaknya rasanya pas di mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pelan - pelan makannya ya."

"Ne ! Kelihatanya enak sekali."

Karina langsung mencoba masakan buatan Jeno, dan waw rasanya tidak buruk. Sungguh, rasanya benar - benar enak.

"Enak ?"

"Enak sekali."

"Syukurlah. Yang lain masih di luar ya ?"

"Sepertinya begitu."

Tak selang berapa lama anak - anak yang lain datang. Awalnya Ryujin sudah siap untuk memasak makan siang. Tapi ternyata sudah keduluan bosnya. Jadinya selesai berolahraga dan membersihkan diri, mereka semua langsung menyantap makanan buatan Jeno.

Always Be By Your Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang