# MOODY #

248 29 4
                                    

Menjelang malam kondisi Karina tidak bisa di bilang membaik juga sebenarnya. Demamnya masih naik turun. Awalnya Jeno berfikir mungkin Karina hamil. Tapi dia malah kena omel Karina. Bagaimana juga ceritanya Karina hamil, kalau 2 hari sebelum sakit dia baru selesai menstruasi.

"Mau aku belikan sesuatu ?" Tanya Jeno

Karina menggelengkan kepalanya. Mereka memang sedang menunggu Ryujin memasak makan malam.

"Masih pusing ?"

"Sedikit."

Sejak tadi yang Jeno lakukan hanya berdiam dikasur bersama Karina. Mau apalagi juga yang dia lakukan, keahlian yang bisa dia gunakan hanya itu.

"Jen ..."

"Hhmm."

"Tidak jadi."

"Jangan membuatku penasaran dan khawatir. Ada apa ?"

"Ingin makan bersama."

"Dimeja makan maksudnya ?"

"Iya."

"Besok saja ya. Kan masih pusing, tidak akan nyaman juga duduk lama - lama dikursi."

Akhirnya Karina mengalah dan menuruti Jeno. Jujur dia bosan hanya bediam dikasur. Seharian penuh hanya tiduran saja, tapi mau melakukan kegiatan juga tidak bisa.

Sementara di dapur, Jaemin masih sibuk menjadi asisten Ryujin di dapur. Untung Ryujin pandai memasak, jadi dia tidak perlu pusing memikirkan menu makanan untuk bosnya. Tiba - tiba, mereka mendengar suara bel yang dibunyikan cukup brutal. Jaemin meminta Ryujin mengunci pintu kamar Jeno dan Karina dulu. Baru mereka pergi melihat siapa yang membuat keributan.

 Baru mereka pergi melihat siapa yang membuat keributan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau apa kemari ?" Tanya Jaemin malas

"Aku tidak ada urusan denganmu. Panggilkan Jeno !"

"Dia tidak ada."

"Berhenti bermain - main denganku !"

"Kau yang seharusnya berhenti bermain. Sudah cepat katakan apa maumu !"

"Aku mau meminta hak ku !"

"Hak apa juga yang mau kau minta. Lucu sekali !"

"Dia berjanji akan memberiku saham perusahaannya padaku !"

Jaemin dan Ryujin saling berpandangan satu sama lain. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba - tiba datang meminta hak saham perusahaan. Sudah tidak waras sepertinya orang di depan mereka ini.

"Kau sedang mabuk ?" Tanya Ryujin

"Cepat panggil Jeno !"

"Saham apa juga yang kau bicarakan. Sudah malam sebaiknya kau pulang. Jangan membuat keributan di tempat orang !" Ucap Jaemin

"Aku tidak akan pergi sebelum bertemu Jeno !"

"Ryu, panggil Jeno."

Ryujin masuk kedalam dan membuka kunci pintu Kamar Jeno. Dan memberitau perihal Yuna yang datang. Tapi Karina tidak mengizinkan Jeno pergi, pusing sudah kepala Jeno.

Always Be By Your Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang