# WRONG THING #

252 18 1
                                    

Sudah lewat 2 minggu dari Karina sakit, dan semuanya sudah berjalan normal seperti biasanya. Masalah keinginan Karina untuk camping, masih belum bisa Jeno turuti. Pekerjaanya benar - benar menyita waktu. Entah sudah berapa kali dia harus lembur sampai larut. Dan bukan hanya sekedar sampai jam 10 atau 11 bahkan bisa lewat dari jam 12. Jeno selalu meminta Karina untuk tidak menunggunya, tentu karena Jeno tidak mau Karina jatuh sakit lagi.

Bukan tanpa alasan juga lemburan itu terjadi. Hal itu juga di sebabkan oleh ayah Yuna. Yang entah di sengaja atau tidak seperti sedang berusaha menarik semua penyimpan saham di kantor Jeno. Dan itu tidak bisa Jeno anggap remeh, karena akan berdampak besar kesegala hal. Tentu yang dia pikirkan pertama adalah karyawanya, mereka yang bergantung pada perusahaanya.

"Lembur lagi hari ini ?" Tanya Karina

"Maaf."

"Aku hanya khawatir dengan kesehatanmu saja."

Jeno mengusap lembut lengan Karina. Bukan hanya khawatir pada Jeno, tapi pada Jaemin dan Ryujin jugan. Kalau di lihat covernya mereka terlihat baik - baik saja, tapi kalau lebih teliti melihatnya keadaan mereka tidak bisa di bilang baik.

"Makan siang nanti mau aku antar kesana ?"

"Tapi tidak perlu ke kantor ya. Dirumah saja, nanti minta orangku mengantar makananya."

"Iya. Vitaminya diminum dulu."

Hari ini Jeno pergi ke Kantor dengan Jaemin. Dia kasian pada Ryujin kalau terus - terusan pulang larut, lumayan sambil menjaga Karina dia bisa istirahat. Sesampainya di kantor Jeno dan Jaemin langsung di suguhkan setumpukan berkas yang melambai - lambai. Rasanya ingin sekali menyewa orang lain saja untuk menggantikan mereka.

"Jen ..."

"Hhmm."

"Mianhae."

Jeno melihat ke arah Jaemin. Baru mulai bekerja kurang dari 2 jam tiba - tiba minta maaf. Apa Jaemin sudah mulai gumoh ?

"Istirahat sana, sudah ngelantur begitu."

"Kau tau maksudku Jen."

Jeno melepas kacamata yang tadinya bertengger manis di wajahnya.

"Kan sudah aku bilang, aku tidak marah. Itu hak mu, menyukai seseorang kan hak pribadi."

"Jen, yang aku lakukan salah."

"Kau tau batasanmu sendiri. Kalau tidak, mungkin sudah sejak lama kau pergi membawa Karina. Sudah, tidak perlu dibahas."

"Karina tau ?"

"Entahlah, mungkin tidak. Tapi lebih baik dia tau, daripada dia mendengar dari orang lain. Ya kau tinggal sekalian bilang, kalau aku juga sudah tau. Dia pasti mengerti."

"Aku tidak berani."

"Terserah kau saja. Kalau mau dilakukan silahkan, tidak juga tidak apa - apa."

"Kau membenciku ?"

"Menurutmu ?"

"Seharusnya iya."

Jaemin menundukan kepalanya.

"Sayangnya aku tidak membencimu. Tidak akan pernah."

Jeno berangjak jari tempatnya menuju ruang istirahat.

"Aku tidur dulu ya, bangunkan aku nanti."

"Hhmm."

Jaemin melihat Jeno yang masuk untuk beristirahat, menyisakan dirinya sendirian di ruang kerja. Beberapa hari yang lalu, Jaemin dan Jeno minum bersama. Dan diluar dugaan Jaemin mabuk berat, sampai berbicara kemana - mana. Bahkan dia membuka rahasianya sendiri. Salah satunya, Jaemin yang menaruh rasa pada Karina.

Always Be By Your Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang