Hai readers...
Posisi baca?😂😂
Ada yang nungguin Rara Ganesha?
Kalau ini chapter terahir mereka, setuju, bestie?
Soalnya aku nggak mau kasih konflik berat buat pengantin baru itu. Mengingat konflik mereka sudah belasan tahun, dan baru bisa happy ending.🤣🤣🤣
Jadi, karena sudah tinggal hepi-hepi aja, ya udah lah ya? Bisa diimajinasikan sendiri. Imajinasi yang hepi hepi aja.😻
Gimana bestie?
Ditamatin?
Dilanjutin?
Kita vote ya. Biar aku tau, mau bestie gimana. 😘
Love
Im.........................🎀
Selembar selimut teronggok diatas kasur berseprai hijau. Selimut yang teronggok itu tampak bergerak menandakan ada manusia dibaliknya. Kamar yang sepi membuat suara yang dihasilkan dari balik selimut itu begitu kentara. Perlahan napas orang dibalik selimut semakin berat.
Hari masih siang. Dan cuaca begitu terik. Pastilah tak akan nyaman berada dibalik selembar selimut tebal itu.
"Beb, ayo keluar." Suara itu membujuk dan merayu
Tak ada jawaban.
"Cinta... Ini hawanya panas banget lho."
Lagi. Tak ada jawaban.
"Aku bukain ya."
Ada gerakan cepat dari dalam selimut. Sepertinya sebuah gelengan.
"Oke. I'm sorry. Aku nggak bermaksud begitu. Keluar, yuk." Bujuknya lagi, dan masih dibalas dengan gelengan. Bahkan isakan semakin terdengar sekarang.
"Don't be like this. Aku nggak bermaksud begitu. Aku gini karena sayang kamu. Kamu ngerti, kan?"
Tak ada respon dari balik selimut. Ganesha mulai menyerah. Perlahan ia naik ke atas ranjang dan mendekat kepada selimut yang menggunduk sebab ada istrinya yang sedang merajuk didalamnya.
"Aku bantu buka ya. Aku takut kamu sesak napas, sayang." Perlahan Ganesha menyingkap selimut hijau itu. Namun sebuah tangan menahannya kuat. Tampaknya istrinya masih dalam mode marah.
"Baby, ini tuh siang. Dan cuacanya panas banget. Dan kamu didalam selimut ini sudah lebih dari sepuluh menit. It's mean, bahwa kamu sudah nangis selama itu didalam selimut ini. Aku takut kamu sesak napas karena kekurangan oksigen. Keluar yuk." Perlahan ganesha mencoba menyingkap selimut itu lagi.
"Good girl." Ganesha senang. Pasalnya istrinya kini mengijinkannya membuka selimut yang membuat dia keringatan sebab hawa yang bertambah panas saat berada didalam selimut tersebut.
Namun Ganesha tak begitu saja merasa senang sebab istrinya kini sudah tak bersembunyi lagi dibalik selimut tebal itu. Sebab mata bengkak Rara begitu kentara dan napasnya tak beraturan sebab senggukan akibat tangisnya.
"Sayang.... Aku benar-benar nggak bermaksud begitu. Aku gini tuh karena cinta sama kamu. Please understand." Ganesha meraih jemari istrinya lembut. Dan harus berakhir kecewa kala tangan itu malah ditepis dan Rara kembali berbaring menyamping dengan susah payah dan memunggunginya.
Oke, perjuangan belum berakhir Ganesha.
"Baby.." Ganesha berucap lirih sambil ikut rebahan menyamping dibelakang sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Mantan) Tunangan (Tamat)
Teen FictionBagaimanakah rasanya bertemu kembali dengan tunangan yang lama tak berjumpa yang kini tak mencintainya ? Akankah pertunangan itu dilanjutkan atau disudahi saja, jika memang tak ada cinta? Namun hari-hari berlalu membuat kenyataan terkuak. Membuat ha...