#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 2
𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕽𝖔𝖒𝖆𝖓𝖈𝖊
⚠️ 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 ⚠️
𝐑𝐚𝐜𝐡𝐞𝐥 pikir setelah melewati banyak ujian hingga ia bisa sampai di titik ini, titik dimana ia kembali mendapatkan cintanya dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Happy graduation babe." Sambut wanita cantik dengan gaun berwarna peach itu.
Pria tampan dengan memakai toga pun tersenyum lebar dan merentangkan tangannya dan di sambut hangat oleh sang istri. Tak lupa memberi kecupan kecupan kecil di puncak kepala sang istri.
"Thank you so much baby. Love you so much." Ujarnya seraya mengecup ujung pelipis sang istri.
Wanita cantik itu pun terkekeh dan dan membalasnya dengan mengecup rahang tegas sang suami.
"Happy graduation bro."
"Thanks! Lo juga."
"Akhirnya kita bisa lulus bareng ya."
Pria itu terkekeh mendengan penuturan sang sahabat. Ah akhirnya dia bisa menyelesaikan study-nya bersama Roy -sahabatnya-
"Yang baru pulang honey moon tambah seger aja nih." Goda Rachel pada sahabatnya itu.
Perempuan mungil itu pun pipinya bersemu merah seraya memukul kesal lengan sahabatnya itu.
"Jelas dong kan udah puas ngabisin hampir sebulan buat honey moon doang." Goda Max lagi.
"Ck! Jangan godain bini gue! Blushing tuh jadinya." Ujar Roy menimpali membuatnya langsung mendapat cubitan serta pelototan dari istri mungilnya itu.
"Iya iya ay. Sakit ih! Eh btw Kenan sama Tania mana?" Tanya Roy seraya mengusap bekas cubitan maut istrinya itu.
"Tau tuh. Paling istrinya lagi rewel. Maklumlah hamil muda pasti masih suka ngidam yang aneh-aneh."
"Bener juga sih."
"Woy sorry telat." Ujar pria berpakaian semi formal dengan menggandeng wanita yang kini tengah mengusap perut buncitnya dengan senyum canggungnya.
Ya bagaimana tidak canggung? Mereka datang sangat terlambat larena Tania masih mengalami morning sickness belum lagi tadi ia menginginkan makanan yang tidak ada di negara ini jadi mau tidak mau Kenanlah yang membuatkannya. Jangan tanya bagaimana rasanya yang penting makanan itu sudah di depan mata karena apa? Karena pada akhirnya Kenan sendirilah yang memakannya. Hahaa