RLS | 03

603 56 59
                                    

Dua minggu berlalu dan kini kedua pasangan muda itu tengah berdiri di pelaminan untuk mengucapkan selamat pada pasangan baru itu.

"Happy wedding ma bro." Ucap Rachel seraya memeluk kembarannya itu.

Pun laki-laki dengan jas pengantin itu turut memeluk erat kesayangannya. Meski sudah memiliki pasangan masing-masing, keduanya memiliki posisi tersendiri di hati keduanya.

"Bahagia selalu abang." Bisik Rachel lirih.

"Kamu juga adek abang yang paling cantik. Gimana? Ponakan abang udah ada belum?" Goda Kenan.

Rachel hanya terkekeh. "Doain aja ya."

"Pasti! Gak papa masih baru juga dan kalian masih muda. So jangan terlalu di pikirin hm?" Ujar Kenan seraya mengusap surai kembarannya sayang.

Perempuan cantik itu pun mengangguk pelan, setelahnya ia memeluk gadis cantik yang telah menjadi kakak iparnya kini.

"Happy wedding my sister! Welcome to Adderson family. Semoga betah ya sama kembaran gue." Kekeh Rachel.

Sontak pria tampan yang berada di samping sang istri pun melotot kesal. "Heh! Jangan aneh-aneh deh lo!"

"Gak kok! Gue gak mau aja kalo cewek cantik depan gue jadi kena musibah karena nikah sama lo!" Jawab Rachel santai.

"Sembarangan lo!"

"Udah-udah! Happy wedding bro!" Lerai Max seraya memeluk posesif pinggang sang istri.

"Yo'i. Tolong kandangin peliharaan lo sebelum mengacau di acara gue." Ujar Kenan seraya mendorong pelan saudarinya.

Wanita cantik itu pun melotot sempurna seraya hendak memukul sodaranya namun dengan cepat Max menangkapnya dan mencium kepalan tangan itu.

"Udah by. Kita turun aja yuk, kamu dari tadi belum makan kan?" Tanya Max seraya mengusap pelan puncak kepala sang istri.

Sontak Kenan memutar bola matanya malas berbeda dengan sang istri yang terkekeh karenanya.

"Bucheeen!! Turun sana lo berdua!" Usir Kenan.

"Mirror pleasee!!!" Seru kedua pasangan muda itu.

Setelahnya Max menuntun sang istri untuk mencari makan. "Kamu mau makan apa by?"

Perempuan cantik itu menggeleng pelan. "Gak pengin makan." Ujarnya seraya memeluk manja lengan sang suami.

"Gak boleh gitu by! Harus makan pokoknya! Bilang sama aku mau makan apa? Atau aku ngambil semau aku dan kamu yang harus habisin semuanya, gimana hm?" Tanya Max seraya mengusap sayang kepala sang istri.

Wanita cantik itu pun menggeleng cepat seraya mencebik kesal. "Ya udah terserah. Tapi sepiring berdua ya?" Pintanya dengan mengeluarkan puppy eyes nya.

Pria berpakaian semi formal itu pun terkekeh dan menecup gemas pipi sang istri. "Oke. Kamu tunggu bentar ya biar aku yang ambilin."

Wanita bergaun hitam itu pun menganggukan kepalanya dan membiarkan sang suami melenggang pergi. Setelahnya ia mencari tempat duduk terdekat dan menatap bosan orang-orang berlalu lalang.

Sementara sang suami kini mengambilkan makanan, bukan makanan berat hanya dua cup dissert yang ia pilih. Tepat saat ia tengah mengulurkan tangannya hendak mengambil makanan tiba-tiba saja datang sosok yang beberapa waktu lalu membuatnya kesal.

"Hay Max!" Sapanya saraya memeluk manja lengan kekarnya.

Sontak pria tampan itu menepis kasar lengannya membuat wanita itu mencebik kesal namun tetap mencoba kembali memeluk lengan itu.

Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang