RLS | 04

543 52 31
                                    

"Maafin sepupu gue ya Key, Max." Ujar Tania merasa tidak enak pada kedua iparnya tersebut.

Bagaimanapun mereka kini sudah menjadi keluarga besar Adderson, orang tua Tania pun turut ikut meminta maaf atas kejadian yang tidak mengenakan tadi akibat keponakannya itu. Bahkan orang tua dari Samudra pun turut ikut meminta maaf atas kekacauan dari putranya itu.

Tak banyak respon kedua pasutri muda itu hanya mengangguk seraya tersenyum tipis. Meskipun mulut telah mengiyakan namun dalam hati masih ada kedongkolan yang bersarang di dada keduanya. Terutama Max yang masih jengkel karena cemburu, andai bukan di khalayak ramai sudah ia pastikan laki-laki itu sudah mendapatkan jotosan mautnya sebagai peringatan.

"Kenapa kamu harus minta maaf sayang? Itu semua bukan salah kamu." Jawab Kenan seraya memeluk pinggang istrinya posesif.

"Tapi dia keluarga aku, aku juga sama kayak yang lainnya merasa gak enak atas kejadian tadi. Dan maaf ya gara-gara dia pesta kita jadi sempet kacau tadi."

Pria yang masih berpakaian pengantin itu menggeleng cepat dan meletakan jari telunjukan di depan bibir sang istri supaya ia tak melanjutkan kata-katanya lagi. Bagaimanapun semua bukan salah istrinya jadi ia tak perlu minta maaf kepada siapapun toh para keluarganya juga sudah meminta maaf padanya dan kedua adiknya itu.

"Shutttt! Ini bukan salah kamu oke! Jadi kamu gak perlu minta maaf. Dan aku gak suka kamu minta maaf atas apa yang gak kamu perbuat."

"Tapi__"

Cup

Perempuan cantik itu langsung membulatkan matanya mendapat serangan mendadak dari pria yang baru beberapa jam yang lalu menjadi suaminya. Hei! Dia masih malu! Terutama di depan para teman-teman suaminya itu. Di tambah sorak sorai membuatnya ingin menenggelamkan wajahnya sekarang juga.

"Agresif banget lo!" Seru Roy dengan tawa khasnya.

"Diem lo yang masih jomblo!" Ketus Kenan.

"Etsss lo gak lihat bidadari cantik samping gue heh?!!" Kesal Roy seraya merangkul pundak kecil Firly.

"Yang belum nikah mah diem aja."

"Ck! Tunggu aja lo gue kirim undangan tiba-tiba mingkem lo!"

"Alahh masih lama! Skripsi lo aja masih revisi mulu di bab awal gimana mau cepet nikah kalo belum wisuda?!"

Merasa terpojokan pria manis itu mendengus kesal  dan memeluk manja pada gadis mungil itu.

"Ayy lihat aku di pojokin terus!" Rengeknya.

Firly hanya terkekeh seraya lengusap punggung kekar itu. "Makanya cepet selesai skripsinya biar gak di pojokin terus."

"Ck! Kamu mah gitu!"

Melihat pria manis itu merajuk, Firly pun membisikan kalimat yang membuat mata Roy berbinar seketika.

"Promise??"

Gadis mungil itu tersenyum manis seraya menganggukan kepalanya dan menautkan jari kelingkingnya pada jari milik Roy. Dan itu membuat Roy terpekik bahagia.

"Temen lo mulai gila tuh!" Senggol Kenan pada Max.

Membuat pria tampan itu mendengus kesal dan menatap kakak iparnya datar. "Temen lo juga kalo lo lupa!"

••••

"Pagi sayang." Sapa pria yang masih shirtles.

"Hmm. Belum mandi?" Tanya wanita yang masih sibuk dengan masakannya.

"Mandiin?" Godanya.

Tuk

"Aishh sakit by!" Rengeknya saat mendapat tabokan dari spatula yang mengenai dahinya.

Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang