RLS | 15

422 50 44
                                    

Seorang pria tampan masih duduk manis di atas ranjang pesakitannya seraya memainkan ponselnya. Ia menunggu informasi selanjutnya dari orang suruhannya selagi selang infus masih tertancap di punggung tangannya.

Bosan? Tentu saja! Berjam-jam ia sendiri di ruangan khas obat-obatan itu. Tak ada orang tua, teman, sanak saudara maupun kerabat yang menemaninya, terlebih pada sosok yang saat ini sangat ia harapkan kehadirannya, Rachel istri cantiknya.

Ceklek

Khas suara pintu terbuka pun mengalihkan atensi, dapat ia lihat sosok Ryan dengan baju khas hitam selalu menempel di tubuh berototnya menunduk hormat seraya memberi salam pada atasannya itu.

"Bagaimana?" Tanya Max to the point.

"Sesuai informasi yang kami dapat, yang mengirim informasi kemarin adalah Sagara, teman pak Roy seraya salah satu investor di salah satu perusahaan di bawah naungan Stone Corporation. Dan kemarin beliau melihat nyonya berada di Senayan City karena tisak sengaja melihatnya, setelahnya beliau tidak pernah melihatnya lagi. Hanya itu Tuan informasi yang kami dapat."

Pria yang berada di atas brangkar pun hanya menganggukan kepalanya pelan. "Kita berada di Semanggi kan?"

"Benar tuan."

"Dan Senayan tidak jauh dari sini."

"Benar tuan."

"Cari istri saya di daerah Senayan City dan sekitarnya. Peluas pencarian di daerah Jakarta dan Tangerang. Terutama Jakarta! Saya yakin istri saya tidak jauh dan berada di sekitar saya."

"Baik tuan! Kami akan memperluas pencarian Nyonya."

"Panggilkan dokter!"

Pria berotot itu pun mengernyitkan dahinya bingung membuat Max memutar bola matanya malas.

"Infus sudah habis."

Ryan pun mengangguk paham dan segera memanggil dokter dan datang bersamaan dengan dokter yang merawatnya.

"Siapkan mobil sekarang!" Perintahnya lagi.

Dengan segera pria itu pamit dan meninggalkan bossnya dengan sang dokter. Setelah perbincangan sedikit selama melepas infusnya, dengan segera pria itu turun dari ranjangnya.

"Huffttt akhirnya bisa keluar juga gue." Gumamnya lirih.

Namun dapat di dengar oleh sang suster membuat perempuan itu terkekeh kecil. Pria itu pun segera keluar dari ruangan pengap itu, menurutnya. Padahal ruangan itu ruangan luas dengan fasilitas VVIP namun tetap saja pria itu lebih suka tidur di hotel dari pada disana. Semua pun akan berfikiran begitu Max! -_-

"Semoga aku segera menemukanmu dan kembali membawamu pulang babe,  aku yakin hanya maut yang dapat memisahkan kita." Gumamnya kecil seraya memainkan ponselnya.

Sesekali ia tersenyum menatap foto cantik yang terpampang di layar ponselnya. Ia terus menggulirkan foto-foto yang berada di galery yang dominan berisi foto Rachel di dalamnya. Entah candid maupun wanita itu sendiri yang berselfi ria dengan ponselnya. Hingga pergerakannya terhenti pada foto mereka yang tengah mengikuti salah satu adegan drama cina yang sempat mereka tonton di netflix.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang