RLS | 33

221 24 3
                                    

Dua bocah kembar tak seiras itu kini tengah berada di depan pagar mansion. Pria kecil yang berstatus abang dari gadis kecil yang kini tengah jongkok di depan selokan mendengus pelan melihat sang kembaran. Pria kecil itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah datarnya namun itu tak mengganggu kesenangan gadis kecil yang masih mencari apa yang ia cari di dalam selokan tersebut.

"Sampe kapan kita disini?"

"Shuttt Ayas berisik!! Ara jadi gak konsen tau!!" Decak gadis kecil itu membuat sang kembaran mendengus pelan.

Tak lama kemudian sebuah mobil Alpard hitam berhenti di samping keduanya membuat 2 bocah kembar itu menoleh kompak.

"Kalian ngapain disitu?!"

"BABA!!!!" Pekik gadis kecil itu seraya melompat ke dalam gendongan sang ayah membuat pria dewasa itu terkekeh pelan, berbeda dengan sang istri yang sudah melotot melihat tingkah putrinya dan sang kembaran yang hanya memutar bola matanya malas.

"ARA!!!" Tegur sang ibu membuat sang pelaku hanya menunjukan deretan gigi putihnya.

"Miss you so much baba." Rengek Ara yang tengah bergelanyut manja di gendongan sang ayah membuat pria 35 tahun itu terkekeh pelan sebelum menyematkan kecupannya di dahi sang anak.

"Baba juga sayang, kamu apa kabar hm?"

"Baik, selalu baik!!"

"Jadi kalian ngapain disini?" Tanya Rachel seraya mendekati putranya yang juga tengah berjalan ke arahnya.

Ayas hanya menunjuk kembarannya sebelum masuk ke dalam dekapan ibunya, dalam hati ia sudah sangat merindukan sang ibu yang sudah 10 hari meninggalkan kediamannya untuk menyusul sang ayah yang berada di luar kota. Pelukan hangat ini yang mampu membuatnya nyaman dan menunjukan sisi lain dari dirinya.

"Ara tadi ngapain di depan selokan hm?" Tanya sang ayah seraya menciumi sisi kepala anaknya.

"Cari kecebong."

2 kata itu mampu membuat kedua pasutri itu saling menatap kompak sebelum tawa keduanya menggelegar. Mereka merada de javu dengan kejadian 10 tahun yang lalu.

"Keturunan kamu Max!" Ledek Rachel membuat Max mendengus pelan.

"Anak kamu juga by!" Jawabnya tak terima.

"Tapi dulu kan kamu yang ngidam nyari kecebong!" Goda wanita itu lagi.

"Dulu baba ngidam kecebong?" Tanya Ara dengan wajah polosnya membuat siapapun melihatnya pasti gemas.

Pria itu hanya mengangguk seraya menggandeng sang istri yang juga tengah menggandeng putranya untuk masuk ke kediamannya.

"Jadi selama baba pergi Ara nakal gak?"

"Ara gak pernah nakal baba!!" Ketus gadis kecil itu tak terima dengan mengerucutkan bibirnya.

"Bener Ayas?!" Goda Max lagi.

"Gak nakal cuma suka nyuri mangga pak RT, gangguin anjing komplek, gangguin sarang lebah, bikin nangis anak tetangga, bikin kerusuhan___"

"STOPPP AYAS!!!!" Seru gadis itu dengan melototkan matanya menatap kembarannya penuh ancaman karena telah mengadukan kenakalannya.

"Kenapa? Takut?"

"AYAS!!!" Kesal gadis itu.

"Jadi bener anak baba yang cantik ini nakal  selama baba pergi hm??"

"Setiap hari."

"ENGGAK BABA!!"

Jawab keduanya bersamaan, membuat Ara semakin berang menatap kembarannya sementara Ayas hanya mengendikan bahunya acuh dengan wajah datarnya.

Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang