"By ..."
"Hm?"
"Mau pulang ...." rengek pria itu.
"Besok ya. Nanti sekalian mampir ke rumah mansion kamu."
"Tapi aku takut." Cicit pria itu.
Wanita itu pun memincingkan matanya menatap suaminya persis seperti anak kecil yang tengah ketakutan. "Why?"
"Mama marah waktu tau kalo kamu pergi terlebih setelah tau kalo kamu pergi gara-gara aku. Mama murka dan gak mau ketemu aku sebelum aku dapat maaf dari kamu dan bisa bawa kamu balik ke hadapan mama. Walaupun sekarang aku udah dapetin semuanya, tapi aku hafal betul tabiat mama kalo udah kecewa sama seseorang." Lirihnya lesu.
"Oh ya aku lupa kasih tau kamu! Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku udah ketemu mama."
Pria itu pun melotot tak percaya. "Are you sure?"
"Sure."
"Kenapa mama gak ngabarin aku! Papa juga! Ah iya mungkin karena mereka masih marah dan kecewa sama aku." Lirih pria itu di akhirnya.
Sontak Rachel membenarkan duduknya dan menatap penuh pria di depannya itu dan membelai rahangnya lembut.
"Hey! Gak gitu! Aku cuma ketemu mama terus minta sama beliau buat gak ngasih tau ke siapapun." Ujar wanita itu dengan lembut.
"Terus? Kalian ngobrolin apa?" Tanya pria itu kepo.
"Mama udah bilang terserah aku. Apapun keputusanku mama bakalan dukung dan aku bilang nanti kalo aku udah yakin sama keputusanku, aku bakal balik dan nemuin kamu."
"Kamu gak bakal tinggalin aku kan?!! Kamu gak akan pergi lagi kan?!!" Tanya Max beruntun dengan wajah kalutnya.
"Seperti apa yang udah aku bilang sebelumnya, aku sempet berfikir buat nyerah dan minta buat pisah."
"Tapi sekarang udah gak kan?!!" Potong Max cepat.
"Enggak. Aku kasih kamu kesempatan terakhir buat kamu, kita dan mereka." Ujar Rachel seraya tersenyum lembut dan mengusap perut ratanya.
Cup
"Makasih! Btw usianya berapa?"
"5 minggu."
Pria itu pun mengangguk pelan kemudian mendekatkan wajahnya pada perut rata istrinya. "Baik-baik disana ya sayang. Jangan nyusahin mama ya." Kemudian menciumnya.
Rachel pun terkekeh di buatnya seraya mengusap lembut rambut suaminya. "Besok pulang di potong ya rambutnya sama di cukur kumis sama jambangnya."
"Oke." Jawab pria itu setelah mengecup bibir istrinya.
"Jadi main ke mansion ya."
"Emmm ok. Habis itu kita mau nginep juga?"
Wanita itu menggeleng pelan. "Aku pulang ke apart."
"No!!! Pulang ke apart aku aja." Tolak pria itu.
"Oh ya mumpung lagi bahas tempat tinggal, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Apa hm?" Tanya Max seraya mengusap lembut pipi istrinya.
"A-aku gak bisa ikut kamu___"
"Gak bisa dong!! Kamu___"
Plakk
"Kebiasaan deh suka motong!!! Aku tuh belum selesai ngomong!!" Kesal Rachel.
"Oh oke-oke! Lanjut!"
"Aku gak mau balik New York lagi. Aku mau menetap disini. Kalo kamu mau balik kesana, ya udah aku gak papa. Aku bakal tunggu kamu disini."
Bukannya cemberut atau marah, pria itu justru berbinar ceria. Dengan cepat pria itu bersorak sorai dan memeluk erat istrinya. "Akhirnya!!! Aku udah lama nunggu kamu minta pindah dari sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]
Romance#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 2 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕽𝖔𝖒𝖆𝖓𝖈𝖊 ⚠️ 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 ⚠️ 𝐑𝐚𝐜𝐡𝐞𝐥 pikir setelah melewati banyak ujian hingga ia bisa sampai di titik ini, titik dimana ia kembali mendapatkan cintanya dan...