Untuk readers baru, di sarankan baca series pertama dulu ya biar gak bingung dan dapet feels nya. Dan cerita ini bakal melibatkan banyak kisah di series pertama.
Sekian dan terima gaji!
Happy reading!!
•
•
•
________________________
Pagi kembali menyapa, bahkan sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah horden pintu balkon mengusik wanita cantik yang masih terlelap dengan tidurnya.Perlahan mata bulat itu mengerjap pelan menyesuaikan sinar lampu yang mengenai retina matanya. Ia mengeliat pelan sebelum duduk dan menatap jam yang menempel di sudut dinding.
Jam menunjukan pukul 7.30 menandakan ia harus segera bangun setelah ia kembali tidur setelah solat subuh tadi, di tambah cacing di perutnya mulai menunjukan aksi anarkisnya di dalam sana membuat ia meringis tertahan.
Setelah membersihkan diri, ia memutuskan untuk jalan-jalan pagi sekalian mencari sarapan meski sudah tidak bisa di katakan pagi lagi karena matahari kian menerik.
Ia berjalan cukup jauh dari apartemen, selama disini tidak ada yang tau dimana tempat tinggalnya, William sekalipun yang mengantarnya ke Indonesia. Karena dia hanya menemani beberapa hari saja selama di Lombok setelahnya mereka lost kontak karena selama ia kabur ia mematikan ponselnya setelah menghubungi William saat berada tak jauh dari club malam itu.
Hampir satu jam ia berjalan tanpa arah dengan sling bag di bahunya menatap para pengguna jalan lainnya. Terkadang hatinya tersentil saat melihat sepasang remaja maupun keluarga kecil yang tengah bercanda ria saat ia melewati taman maupun tempat lenggang lainnya.
Setelah ia merasa lelah ia pun memutuskan untuk mampir ke cafe yang berada di seberang sana. Di rasa jalanan mulai lenggang ia pun mulai menyebrang jalan namun naas saat hendak sampai ke tepi jalan ada pengguna motor dengan ke cepatan tinggi bergerak laju ke arahnya, hingga ...
Tin tinnnn
Sreeetttt
Brukkk
Rachel memejamkan matanya erat namun ia tidak merasakan benturan apapun dan tidak merasakan kerasnya aspal, justru ia merasakan sebuah tangan memeluk erat pinggang serta kepalanya. Ia pun memutuskan membuka matanya dan sontak ia membulatkan matanya melihat siapa yang telah menyelamatkannya.
"WILDAN?!!!!" Pekik wanita itu seraya turun dari tubuh Wildan.
Masih ingat Wildan? Pemeran figuran yang pernah mengisi beberapa chapter di series pertama? Dengan cepat ia pun membantu Wildan untuk duduk seraya meminta maaf padanya.
"Sorry! Ada yang luka gak??!!!" Tanya Rachel khawatir dan meneliti tubuh pria dewasa di depannya itu.
Pria itu justru terkekeh melihat raut cemas dari wanita yang lama tak ia temui itu. Dengan cepat ia menangkup kedua tangan itu membuat Rachel menatap manik hitam di depannya, William tersenyum manis kala mata keduanya bertubrukan.
"It's ok. I am fine! Don't worry oke?"
"Bohong! Pasti ada yang luka! Kasih tau gue mana yang luka?"
"Gak ada! Ketimbang cuma ketindihan tubuh lo doang gak bakal buat gue luka Ra! Tubuh lo juga gak berat, lo gak pernah makan ya?" Goda pria itu di akhirnya.
Sontak wanita cantik itu melototkan matanya kemudian mendorong pelan tubuh kekar pria di depannya itu.
"Maksud lo gue kurus gitu?!! Gak usah body shaming deh!! Gue tuh gak kurus tapi langsing!!! Body model ini!" Ketus wanita itu seraya mengibaskan rambut panjangnya dengan wajah angkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rᴀᴄʜᴇʟ's Lᴀsᴛ Sᴛᴏʀʏ (#SFS2) [END]
Lãng mạn#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 2 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕽𝖔𝖒𝖆𝖓𝖈𝖊 ⚠️ 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 ⚠️ 𝐑𝐚𝐜𝐡𝐞𝐥 pikir setelah melewati banyak ujian hingga ia bisa sampai di titik ini, titik dimana ia kembali mendapatkan cintanya dan...