Bab 2 MTK💅

2.5K 158 20
                                    

Halo semua!

Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆

Selamat membaca

***

Efek kejadian semalam, pagi ini Vanilla harus jatuh sakit sehingga terpaksa izin dari kegiatan kampus. Karena Ratu dan dua teman sekamarnya tengah menghadiri kelas, terpaksa di kamar lantai paling dasar dia ditinggal seorang diri. Berebahkan tubuh serta bergelut dengan selimut di ranjang tingkat paling bawah.

Jelas dia merasa kesepian sekaligus bosan akibat tidak memiliki kegiatan. Ingin berangkat ke kampus, tetapi Ratu melarang keras dan mengancam akan melaporkannya pada kedua orang tuanya di rumah. Vanilla sengaja tidak mengizinkan Ratu mengabari mereka, sebab tak mau mengundang rasa khawatir Bara dan Ola.

"Kira-kira, Raja jadi ilfeel nggak, ya sama aku?" Sembari memandang langit-langit kamar, Vanilla bertanya pada diri sendiri.

Kejadian semalam sangat memalukan, dirinya sampai kecolongan membuang air kecil di celana dan membuat lantai koridor asrama putra basah. Sungguh pengalaman yang patut dilupakan. Ingin rasanya Vanilla mengulang masa malam itu, memutar waktu agar dia tidak sok memberanikan diri tanpa ditemani Ratu seperti biasa.

Lima menit pun berlalu. Akibat efek obat penurun panas yang sempat dikonsumsi setelah sarapan, mata Vanilla terasa berat. Hingga kelopak mata perlahan menutup secara sempurna, disusul dengkuran halus jua bibir terkatup rapat.

Andai sahaja saat itu Vanilla masih sadar, mungkin saja sosok yang masuk diam-diam melalui jendela, tidak berada di kamarnya sekarang.

Dia sontak mendekati raga di mana gadis berwajah pucat terbaring lemah. Tubuh pun berjongkok, sebelum tangan terulur menggapai pipi halus Vanilla yang terasa hangat apabila tersentuh kulit raga lain.

"Get well soon, dear," bisiknya tepat di telinga Vanilla.

Salah satu sudut bibir dibuat terangkat ketika Vanilla melenguh, wajah berpaling ke sisi kiri sehingga netra lebih leluasa memandang keelokan wajahnya.

Tap! Tap! Tap!

Kalang kabut, sosok bertubuh tegap itu refleks tiarap guna bersembunyi di kolong ranjang tepat di bawah Vanilla. Bulir peluh pertanda kepanikan menetes membasahi dahi, bersamaan dengan pintu kamar terbuka menampilkan tiga sosok perempuan sang penghuni kamar.

"Tidur dia," kata salah satu dari mereka kala mendapati Vanilla terlelap.

"Syukurlah. Biar dia istirahat, semoga aja besok pagi udah sembuh." Itu suara Vanilla.

"Balik ke kampus?" tanya perempuan bersuara agak cempreng.

Tak lama kemudian, mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut. Menyisakan dua sejoli berbeda jenis kelamin seperti awal.

Tak mau berlama-lama lagi, sosok tersebut lalu berdiri. Hendak berbalik badan, tetapi urung tatkala teringat sesuatu. Badan lalu membungkuk untuk mempermudah bibir mengecup sekilas sudut bibir Vanilla sebelum dia angkat kaki dari sana.

***

Di kantin tempat anak hukum biasa mengisi perut, beberapa meja sudah terisi penuh oleh mahasiswa ataupun mahasiswi. Mereka duduk bersama anak sebaya menikmati pesanan sembari mengobrol ringan. Sesekali canda tawa terdengar, termasuk dari meja nomor dua dari sebelah kanan.

"Sekarang gue tanya, kenapa kucing kakinya empat? Sedangkan ayam dan unggas lain kakinya dua? Kenapa yang namanya unggas ditakdirkan punya kaki dua bukan empat kaya hewan mamalia?"

My Tsundere King {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang