Bab 27 MTK💅

1.8K 92 0
                                    

Halo semua!

Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆

Selamat membaca

***

Hari ini adalah ujian akhir semester di Universitas Cakrawala. Seluruh prodi di sana melaksanakannya sesuai jadwal masing-masing. Ada yang mendapat jadwal dari pagi--sekitar pukul 07.00 WIB bahkan ada yang mendapat siang---bertepatan dengan waktu solat dzuhur.

"Kamu yang di bangku paling belakang!" Suara sang dosen pengawas menggelegar di ruang kelas.

Sontak, lelaki yang merasa ditunjuk berdiri. Raut wajahnya tampak bingung, padahal sedari tadi dia hanya diam sembari fokus mengerjakan soal ujian. "Saya, Pak?"

"Iya, kamu! Jangan coba-coba mengelabui saya! Kamu sedang mencoba mencontek jawaban teman kamu 'kan?" ujar sang dosen dengan intonasi tinggi.

Jelas lelaki yang tak lain adalah Jagat itu dibuat kelabakan. Padahal dia sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak tertangkap basah. Sayangnya, usahanya masih berujung sia-sia.

Punya temen nggak guna! Dia melirik tajam Ronald di sisi kanan.

"Sekali lagi kamu seperti itu, saya usir kamu dari sini!"

Jagat hanya bisa menghela napas pasrah. Entah bagaimana hasil ujiannya nanti. Hingga satu jam berlalu. Para mahasiswa harus mengumpulkan lembar jawab mereka apa pun yang terjadi, meskipun belum selesai.

"Jagat! Cepat kumpulkan atau tidak akan saya terima!"

Dalam hati Jagat menggerutu. Hari ini dia merasa sangat apes. Sudah tidak menerima contekan, kini dia harus merelakan dua soal yang belum sempat terjawab.

Apa boleh buat, daripada tidak mendapat nilai sama sekali dan harus mengulang mata kuliah ini.

"Makanya, belajar!"

Jagat melirik sinis Ronald yang menertawainya begitu sang dosen keluar. Dia lantas menoyor kepala lelaki itu seraya berseru, "Rese lo!"

Tak lama kemudian karena kesal dia memilih pergi dari kelas begitu sahaja. Meninggalkan Raja, Ronald, Bima, dan Raja di kelas tadi.

"Ye, baperan, tuh bocah!" Ronald mencibir terang-terangan.

Di UAS mata kuliah kedua pun sama. Jagat harus rela tidak mendapat contekan meski satu jawaban mengingat dosen yang mengawas terkenal sangat killer.

"Jagat, ada yang bisa dibantu?"

Jagat sontak menoleh ke kiri ketika bisikan Selena terdengar. Perempuan itu tersenyum manis membuat Jagat terpana beberapa saat.

"Lo bisa liat, tapi hati-hati jangan sampe ketahuan dosen," ujarnya lagi. Mengulurkan selembar kertas miliknya seraya melihat dosen di depan sana yang tengah mengawasi.

Jelas Jagat merasa bahagia. Seperti mimpi untuknya karena ada perempuan secantik Selena yang memberikan contekan tanpa diminta. Buru-buru dia menyalin dan membenahi jawaban yang sebelumnya kurang tepat. Hingga waktu yang ditetapkan berlalu dan seluruh peserta ujian harus mengumpulkan jawaban.

"Em, Sel. Makasih, ya. Lo udah dengan senang hati ngasih gue contekan. Nggak pelit kaya yang sebelah!" Jagat berkata sembari melirik Ronald.

"Gue aduin dosen baru tau rasa lo!" cetus Ronald menimpali.

Jagat mengabaikan, lebih selera mengalihkan sorot aksa pada lelaki di kursi nomor dua paling depan. "Ja, lo nggak cemburu 'kan karena Selena udah ngasih gue contekan?"

My Tsundere King {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang