Halo semua!
Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆Selamat membaca❤
***Lagi-lagi kejadian bulan lalu terulang. Kasus pencurian uang di asrama perempuan telah terjadi kembali. Namun, pelaku kali ini jelas berbeda, mengingat pelaku sebelumnya sudah hirap dari sana.
Sama seperti dulu, siang ini seluruh penghuni asrama diminta berkumpul di lapangan. Sedangkan beberapa pihak keamanan tengah bertugas menggeledah setiap kamar, baik di lantai dasar ataupun lantai atas.
"Sembari menunggu penggeledahan selesai, saya tegas sekali lagi! Siapa pun yang melakukan pencurian itu, lebih baik sekarang mengaku sebelum akan ditindak lanjuti ke arah lebih serius!" ujar ketua asrama di hadapan seluruh penghuni.
Semua yang lapangan turut gelisah. Khawatir akan menjadi korban selanjutnya atas kasus pencurian ini. Apalagi kasus serupa sudah terjadi dua kali termasuk sekarang dan tragedi kini lebih susah diungkap. Terbukti dari waktu untuk menggeledah lebih lama daripada sebelumnya.
"Rat, asrama ini udah bener-bener nggak aman," kata Vanilla, tepat di telinga Ratu.
"Bener," jawab sang empu, singkat.
Diam-diam Ratu merasa gelisah. Dia terus mencuri pandang ke arah di mana kamarnya berada, berharap hasil penggeledahan berujung nihil.
"Diva, Lintang ... bukan kalian 'kan yang nyolong duit tiga ratus ribu itu?" Vanilla bertanya pada dua orang di depannya, berniat bercanda.
"Ya, kali gue. Gue nggak sengenes itu, apalagi sampe nyolong!" Diva berdecak kesal.
Vanilla tertawa lirih menanggapi. "Iya, cuma bercanda, kok."
"Kalo pun bener, lo cocok aja, sih. Muka lo mendukung soalnya." Lintang menyahut santai, membuat Diva menendang mata kaki perempuan itu hingga tercipta ringisan.
Berselang lima menit kemudian, pihak keamanan yang bertugas menggeledah kamar pun turut berkumpul di lapangan. Sesuai perkiraan, mereka tidak membawa hasil.
Kemungkinan besar, sang pelaku sudah membawa atau menyimpan uang hasil pencuriannya ke tempat lain. Sayang sekali pelaku tersebut belum bisa tertangkap, takut dia kembali berulah di lain waktu.
"Terus gimana, Kak? Saya rugi kalo gini!" Sang Korban melakukan protes.
Sejujurnya dalam hal ini dia juga bersalah karena teledor dalam menyimpan uang. Perempuan itu baru sadar uangnya menghilang dan terdeteksi tercuri setelah sadar bahwa benda kertas berharga di lemari tanpa kunci itu tidak ada.
"Kita bicarakan nanti," ucap ketua asrama.
Setelahnya, semua yang ada di lapangan diperbolehkan untuk kembali ke tempat masing-masing. Menjalankan kegiatan yang sempat tertunda akibat masalah barusan.
***
Yang paling Vanilla butuhkan saat ini adalah ketenangan. Oleh karena itu, dia memilih pergi ke taman kampus, tempat tak banyak orang bertandang di sana. Berharap hati dan pikiran bisa tenang, meskipun ternyata keadaan sukar dialihkan. Terlebih kedua komponen itu masih sahaja memikirkan hal yang dirinya perbuat sendiri.
"Aneh banget! Aku yang ngomong gitu, tapi aku juga yang nyesek."
Berdasarkan usia, Vanilla memang sudah dewasa. Namun, untuk karakter dan pola pikir, perempuan itu masih seperti anak remaja. Bedanya, dia sudah menikah. Itu pun gara-gara sebuah kesalahpahaman sehingga membuat diri terjebak di kegundahan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere King {SELESAI}
RomansaKisah anti orang ketiga ataupun pelakor! Vanilla, perempuan cantik pemilik gingsul itu diam-diam jatuh hati kepada Raja---saudara kembar dari sahabatnya. Namun, yang membuat Vanilla tersiksa setiap berhadapan dengan Raja yaitu mulut pedas nan lemesn...