Bab 12 MTK💅

1.7K 114 6
                                    

Halo semua!

Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆

Selamat membaca


***

Lagi-lagi kejadian menghebohkan datang dari asrama perempuan. Seakan tak henti-hentinya badai menerpa, kali ini kegemparan tersebut berasal dari pihak luar. Seorang lelaki yang merupakan salah satu dari mahasiswa laju, diam-diam masuk ke area asrama lalu menghampiri kamar di lantai dasar paling ujung. Kamar tersebut adalah kamar Ratu dan kawan-kawan berada.

"Ngapain, sih kamu dateng ke sini? Nanti aku yang bakal kena getahnya!" Ratu menyambut sang kekasih dengan kekesalan sempurna.

"Aku bener-bener butuh bantuan kamu sekarang. Mana? Aku cuma minta tiga ratus ribu aja. Pasti kamu ada 'kan?"

Ratu menggeram tertahan. Sebisa mungkin dia menyembunyikan sosok Shaka dari pencarian beberapa orang yang tadi sempat memergoki. "Kamu ini ngeselin banget, sih! Segitu butuhnya? Padahal kemarin baru aku kasih, loh!"

"Kenapa? Kamu nggak mau ngasih lagi? Jangan pelitlah sama pacar sendiri. Kamu nggak kasian sama aku?" Shaka memasang wajah memelas, membuat perempuan di depannya berdecak.

"Aku lagi nggak ad---"

"Nah, itu mereka!"

Ratu dibuat panik bukan main saat keberadaannya di belakang asrama tertangkap basah. Apalagi dengan mata kepala sendiri, dua perempuan pihak keamanan itu melihatnya tengah mengobrol berdua bersama Shaka.

"Kak, saya---"

"Ikut kami!"

Tanpa bisa menolak, mereka berdua dipaksa menuju ruang pengurus keamanan. Ingin kabur pun percuma, karena bukti sudah didapati secara nyata dan konkrit.

"Apa tujuan kamu masuk ke sini? Apa yang membuat kamu berani lancang masuk ke sini?" tanya salah satu pihak keamanan pada Shaka.

Sontak mulut Ratu terbuka, hendak mewakili jawaban Shaka, tetapi langsung dihentikan oleh dua orang di hadapannya sebelum lidah mengucapkan satu kata.

"Kami bertanya kepada dia. Bukan kamu," kata  rekan satunya.

"Jadi, apa tujuan kamu datang ke sini?" ulangnya pada Shaka.

"Saya ingin bertemu dengan kekasih saya, Ratu. Emang selain itu apa lagi?"  jawab Shaka kemudian.

Mendengar jawaban terlampau jujur tersebut, perasaan Ratu bertambah dongkol. Padahal dia sudah mengode melalui senggolan siku agar Shaka memberikan alibi masuk akal.

"Kamu dari asrama putra? Atau?" Pertanyaan lain dilontarkan.

"Dia---"

"Sttt. Kamu paham 'kan sama bahasa manusia?"

Lagi-lagi suara Ratu dibungkam.

"Saya mahasiswa laju," balas Shaka, terkesan amat santai.

Sungguh, Ratu merasa dirugikan. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Hukuman semacam apa yang akan dirinya terima akibat kesalahan sang pacar.

"Permisi?"

Tubuh Ratu menegang ketika mendengar suara itu. Dia sangat mengenal suara berat barusan karena sang pemilik sendiri merupakan adik kandungnya---Raja.

"Masuk. Duduk di sini," ucap si pengurus di hadapan Ratu, menunjuk kursi di sebelah kirinya.

Kini ketiga anak muda itu duduk berjajar. Namun, bedanya hanya Ratu-lah yang merasa bahwa atmosfer memanas. Mungkin karena dia khawatir akan tanggapan sang kembaran mengenai kasus ini.

My Tsundere King {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang