Bab 28 MTK💅

2K 87 15
                                    

Halo semua!

Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆

Wajib baca sambil dengerin lagu
"Broken Angel". 🇮🇩

Selamat membaca

***

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun pun sudah berlalu, di mana mahasiswa angkatan tahun 2019 dan 2020 sudah lulus dari Universitas Cakrawala. Termasuk Raja dan teman-temannya, begitu pula dengan Vanilla dan yang lain.

Sepasang suami istri yang sebelumnya hanya menikah secara siri, kini juga sudah menikah secara sah sejak satu tahun lalu---baik dalam agama ataupun hukum. Bersamaan dengan acara pernikahan Bima dan Ratu.

"Beneran nggak cape?"

Wanita yang tengah menyapu ruang tengah rumahnya itu mengangguk yakin. Tak sadar, telapak tangan kirinya mengusap perut sendiri yang tidak rata lagi seperti satu tahun lampau. "Tenang aja, cuma nyapu gini mah kecil."

Pria dengan kaus hitam polos itu mengangguk saja. Dia lalu mendekat, mengecup sekilas puncak kepala sang istri lantas tangan kanan bergerak mengusap perut yang di sana terdapat calon anak mereka. "Baik-baik di sana, ya sampe kita bisa ketemu nanti," katanya berbisik.

Wanita yang tak lain adalah Vanilla itu mengulum bibir mendengar interaksi antara suami bersama si jabang bayi. Dia merasa bahagia karena bisa mendapat suami sebaik dan seperhatian Raja. Jujur sahaja, dia tidak menyangka bahwa hubungan mereka bisa sampai ke tahap ini. Padahal dulu dirinya sudah putus asa karena menganggap pria di sampingnya ini mencintai perempuan lain.

"Kamu duduk aja dulu. Aku mau nyelesein ini." Vanilla mengurai dekapan tangan Raja lantas mempercepat acara menyapu rumah yang sebelumnya juga dibantu oleh sang suami mengingat di rumah ini belum ada pembantu.

Hari ini mereka berdua memiliki agenda untuk menghabiskan waktu bersama. Mumpung Raja tengah libur dari kerjaan sebagai seorang pengacara.

Sederhana saja, pasutri itu duduk bersama di sofa ruang tengah. Menikmati camilan serta menonton acara random di televisi dengan posisi cukup intim. Apalagi cuaca di luar sana sedang hujan sehingga suasana begitu mendukung. Raja dengan sisi hangat yang dulu nyaris tak pernah ditunjukkan secara terang-terangan kini justru sering diberikan pada Vanilla.

"Aku boleh nanya?" Vanilla yang bersandar di bahu Raja pun mendongakkan wajah, membuat pipi mereka bersentuhan.

"Nanya apa?"

"Kamu mau anak pertama kita nanti cowok atau cewek?" tanya Vanilla lagi. Jujur, dia sedikit ragu guna mendengar jawaban pria di dekatnya ini. Ragu karena dia takut tidak bisa memenuhi keinginan Raja apabila ingin memiliki anak dengan jenis kelamin spesifik.

"Apa pun bakal aku terima. Anak itu anugerah, jadi aku nggak mau matokin," kata Raja lagi-lagi mengecup puncak kepala Vanilla.

Setidaknya jawaban tersebut mampu menenangkan hati gelisah wanita itu. Walaupun sedang hamil anak pertama, tetapi dia senantiasa terlihat bugar. Bahkan, banyak perkiraan jikalau dia masih gadis dan kerap didekati oleh kaum remaja.

"Mas, aku kayanya nyidam, deh."

Perkataan Vanilla sontak membuat atensi Raja beralih cepat dari layar elektronik di depan mata. Pasalnya, baru kali ini dia mengatakan bahwa sedang menginginkan sesuatu selama kehamilan.

"Apa?"

Vanilla terdiam beberapa detik sebelum menjawab, "Pengen pergi ke Korea," balasnya lirih, takut mengundang amarah Raja.

My Tsundere King {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang