Bab 25 MTK💅

1.8K 94 2
                                    

Halo semua!

Jangan lupa dukungannya
berupa vote dan komen🙆

Selamat membaca

***

Malam semakin larut, tak ada aktivitas apa pun dari satu insan hingga keheningan mendominasi. Mengingat jam sudah berdenting menandakan pukul 23.00 WIB telah tiba, seluruh penghuni Asrama Kencana sudah terlelap, termasuk penghuni kamar Vanilla.

Namun, kali ini berbeda dengan biasanya. Justru Ratu seoranglah yang belum memejamkan mata secara sempurna. Perempuan itu tampak gelisah, ingin mengunjungi dunia mimpi pula, tetapi teringat akan perintah Shaka. Ya, malam ini dirinya harus mencuri uang kembali dan Diva adalah target selanjutnya.

"Sorry, Div."

Malam ini ide Ratu benar-benar buntu. Keberadaan CCTV sangat mempersulit tindakannya. Dia bingung harus bergerak bagaimana. Jika bertindak terang-terangan, maka wajahnya akan terlihat jelas di sana.

Hingga dengan memanfaatkan kegelapan kamar, dia pelan-pelan turun dari Ranjang. Beruntung sebelumnya dia telah berganti pakaian menggunakan baju Vanilla. Ini adalah jalan satu-satunya, harus mengorbankan orang lain demi keselamatan diri.

Ratu lalu mengendap-ngendap mendekati lemari pakaian di kamar tersebut, tak lupa menggunakan selimut sebagai penutup wajah. Dengan begini, hanya tubuhnya sahaja yang terlihat di CCTV dan orang-orang berpikir bahwa Vanilla-lah pelaku pencurian selama ini.

Cit!

Ratu terkejut sendiri ketika jemari membuka pintu lemari terlalu cepat. Dia lantas buru-buru mencari di mana Diva menyimpan dompet penuh uangnya. Otak ingat betul jika sebelum tidur tadi, perempuan itu menyembunyikannya di tumpukan baju.

"Nah! Akhirnya ketemu." Bergerak gesit, Ratu mengambil sekitar tiga lembar saja uang berwarna merah muda dari sana. Menyisakan tujuh lembar berwarna senada.

Setelah selesai, Ratu kembali meletakan dompet coklat itu ke titik semula. Hingga saat tubuh berbalik, dia dikejutkan oleh kemunculan seseorang. Untung sahaja mulutnya langsung dibekap oleh lelaki itu ketika hampir berteriak karena terkejut.

"Ra---raja? Lo ngapain?" tanyanya panik.

"Balikin duitnya."

Meskipun sudah ketahuan, tetapi Ratu tetap menyembunyikan uang Diva di balik punggung. "Du--duit apa? Gue---"

"Balikin atau gue teriak?" Raja terpaksa mengancam, jika tidak maka perempuan itu pasti tidak menurut.

Sampai terpaksa jua, Ratu mengembalikan uang hasil curiannya ke tempat semula. Sial, dia sama sekali tidak menyangka kedatangan sang adik ini. "Lo gimana bisa masuk?"

"Nggak penting. Sekarang lo ikut gue, bokap udah nunggu di luar."

Ratu jelas kaget ketika Raja berkata bahwa sang ayah berada di sini. Dia takut jikalau lelaki itu sudah mengadukan dirinya. Ingin kabur pun percuma, yang ada bahaya justru datang menimpa.

Parahnya Ratu juga baru menyadari jika selama ini pengait jendela paling pojok di kamarnya telah rusak. Pantas saja sang adik dapat keluar masuk dengan mudah.

"Duluan naik," ujar Raja.

Susah payah Ratu naik ke atas jendela agar bisa keluar dari ruang kamar. Hingga mata telanjangnya dapat melihat keberadaan mobil hitam milik sang ayah di pinggir jalan. Tamat sudah riwayat Ratu!

Apakah setelah ini dirinya tidak bisa hidup bebas alias terbelenggu di dalam jeruji besi?

***

"Lo tau nggak, sih? Tindakan lo itu salah!"

My Tsundere King {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang