32.ISTRI KEDUA

2K 120 26
                                    

Shinta merasa jenuh tapi demi misinya, dia harus tetap bertahan di ruangan Mara.

Hingga seoarang laki-laki dengan setelan jas masuk ke ruangan Mara.

'apakah dia suami Mara?,' batin Shinta.'akh sial kenapa ganteng banget?'.

"Kamu suaminya Mara ya?," tanya Shinta mendekat kebangkar Mara sambil mengulurkan tangannya,"kenalin aku Shinta sahabatnya Mara," ucap Shinta.

lelaki itu melihat ke arah Shinta dari atas sampai bawah lalu dengan cueknya mengabaikan uluran tangan Shinta,lelaki itu beralih pada box bayi,dan segera menggendong baby Sheinna.

Kesal tentu saja Shinta merasakan hal itu terlebih lagi suami Mara ganteng dan terlihat tajir. itu bukan yang diinginkan Shinta.

"Suamimu sombong sekali,Ra," bisik Shinta pada Mara,

Mara tersenyum,"kamu ngak lapar Shin?," tanya Mara, mengalihkan perhatian.

"Aku harus jaga badan aku,diet," bisik Shinta, tapi matanya memindai Mara dari atas hingga bawah.

Mara tau Shinta sedang mengejek tubuhnya, berat badannya naik 15kg saat hamil.
Mara sebenarnya paham sedari tadi Shinta menguji mentalnya, bagaimanapun dirinya adalah seorang wanita yang baru saja melahirkan, meski dirinya memiliki ilmu pskikologi tetapi tetap saja mentalnya di tempa seperti itu membuatnya down.

Mara bertanya pada dirinya, apakah setelah ini Farez tetap mencintainya? ataukah akan meninggalkannya? apalagi umur mereka terpaut 5tahun.

Shinta mengulum senyum melihat raut muka Mara yang berubah sendu, hati Shinta yang sudah di selimuti kebencian terhadap Mara, hanya ingin melihat Mara kesusahan, Shinta benci jika Mara bahagia. memanglah sakit jiwa Shinta ini.

Kesalahan apa yang di perbuat Mara hingga membuat Shinta sangat tidak ingin melihat Mara bahagia?? tidak ada, itulah penyakit hati Shinta yang merasa tersaingi karena keberadaan Mara, Mara yang selalu tersenyum bahagia dan banyak orang-orang yang menyukainya, hingga akhirnya laki-laki bernama Steven mendekatinya tapi malah menyatakan cinta pada Mara, Shinta mengira bahwa Mara telah merebut Steven darinya, yang sebetulnya Steven mendekati Shinta untuk mendapatkan Mara.

" ohh....ternyata kamu disini Mas!!," teriak seorang wanita yang baru saja masuk keruang inap Mara, sambil menggendong seorang bayi.

" jangan teriak, kak!," ucap Mara lirih namun dengan nada tegas.

"tuaan kamu daripada aku, jangan panggil aku kak!," ketus Wanita itu sambil menghampiri lelaki yang dianggap suami Mara oleh Shinta.

'Apakah Mara istri kedua?,' batin Shinta.
'pasti ini akan menjadi berita heboh di sekolah,Mara seorang istri kedua' terbitlah senyum licik di bibir Shinta. setelah mengambil satu foto yang Shinta anggap cocok untuk mendukung ceritanya nanti, Shinta segera pamit untuk pulang.

*****

Farez mendengkus kesal karena harus meunggu lama untuk dapat melihat anak dan istrinya, karena seorang medusa! menyebalkan sekali.

" Kenapa cemberut gitu? ngak suka ya ketemu aku?" tanya Mara, sedikit sensitif karena wajah Farez yang cemberut.

"bukan karena ngak suka ketemu kamu sayang, tapi karena lama nunggu si medusa keluar dari sini sayang," jawab Farez, untung saja jawaban Farez tak menyinggung Mara lebih dalam.

"aku kira karena melihat aku sekarang berlemak dan udah ngak langsing seperti dulu," ucap Mara sambil mengerucutkan bibirnya, bagaimanapun ucapan Shinta berpengaruh pada moodnya.

Nikah Dadakan(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang