4.berakhir✔

9.3K 366 0
                                    

Mara tersenyum miris,saat dirinya sedang berfikir bagaimana cara untuk putus dengan Stev,Mara di perlihatkan hal yang membuatnya tidak perlu berfikir keras

"Aku bisa jelasin ini semua Ra," ucap Stev sendu.

"Jelasin apa?apa yang gue liat belum cukup??," tak ada air mata atau raut kesedihan di wajah Mara.

"Mara,aku ngak mau kita pisah," kekeh Stev sambil berusaha mendekat pada Mara.

"Jangan ngelucu lo!!gue juga udah punya yang lain!!," ucap Mara sambil menjauh.

"Hahaa jangan becanda Ra!!aku tau kamu ngak lagi deket sama cowok manapun!!," ucap Stev sambil tersenyum pogah.

"Lo bilang kaya gitu emang lo tau kehidupan gue??," tanya Mara sambil menatap lelaki itu ,"lo ngak tau apa apa tentang kehidupan gue,tuan Steven Malik Kusuma!," tekan Mara,dirinya segera berbalik meninggalkan tempat itu namun tangannya di cekal oleh Stev.

"Ra,please jangan pergi tinggalin aku," pinta Stev.

"Lepasin gue,lagian gue juga udah jalan sama orang lain," ucap Mara sambil menyentak tangan lelaki itu.

"Kamu berkhianat Ra,!!" Teriak Stev.

"Kamu juga,kita impas,dan udah ngak ada yang bisa di pertahankan,ini sudah berakhir," putus Mara.

"Ngak Ra,ayo kita perbaiki,kita mulai lagi dari awal lagi,please Ra," pinta Stev.

"Gue bilang ini sudah berakhir!," Mara melangkah namun sekali lagi Stev mengejarnya dan memeluknya dari belakang,alhasil Mara meronta hebat dari kukungan Stev.

"Lepasin gue!!," teriak Mara.

"Ngak Ra!!," Stev mempertahankan kukungannya berharap Mara luluh.

"Lepasin Stev!!," teriak Mara lagi.

"hey lo lepasin cewek gue!!," teriak Farez tak terima istrinya di sentuh pria lain.

"Siapa lo!!dasar bocah jangan ikut campur urusan gue!!," teriak Stev tak terima.

Tanpa babibu Farez segera melepaskan Kungkungan Stev pada Mara,lalu menarik Mara dalam dekapannya.

"Kurang ajar!!," teriak stev marah.

Sebuah bogem mentah dilayangkan Stev kepada Farez,namun Stev tidak tau skil yang dimiliki oleh lawannya itu, dengan mudah Farez menghindari serangan Stev dan membalas satu bogem mentah di wajah songong pria itu.

"Jangan pernah ganggu cewek gue lagi!!atau gue akan berbuat lebih dari ini!!," ancam Farez.

"Fa-farez" Mara memeluk Farez dengan ketakutan.

"jangan nangis,ada aku," Farez membalas pelukan Mara sambil mengecup pucuk kepalanya,"ayo pulang," lanjutnya, sambil melepas pelukan mereka,lalu mengandeng Mara menuju mobil milik istrinya.

"Motor kamu gimana??," tanya Mara heran.

"Ntar biar diurus Gilang,"  Mara hanya mengangguk,mengikuti langkah Farez.

Mereka masuk dalam mobil,Farez mengemudikan mobil menuju rumah.

Setibanya dirumah mereka segera membersihkan badan dan bersiap untuk tidur.

"Kamu udah putus,besok giliran aku Ra" ucap Farez setelah mereka sudah tiduran di kasur.

"Rez,apa kamu yakin ngak perjuangin cinta kamu??," tanya Mara sedikit merasa bersalah,takut Farez tertekan atas pernikahan mereka.

"Aku belum se cinta itu sama Dinda," ungkap Farez,Mara mengerutkan dahinya.

"Udah tidur,dari kemarin kamu baru dikit kan tidurnya?!," ucap farez sambil mengelus rambut mara"kapan kapan aku ceritain"lanjut Farez,Mara hanya mengangguk dan memejamkan matanya,memang dirinya merasa lelah,mereka pun tertidur

Nikah Dadakan(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang