°💜💜°
Pagi yang cerah tapi berbanding terbalik dengan wajah dara yang bermata panda. Bagaimana tidak, gadis itu begadang menyelesaikan tugas laporan sampai pukul 3 pagi.
Menjadi sebuah kebiasaan buat dara, mengerjakan tugas diawal-awal dengan rasa malas tapi dalam waktu sehari mendekat deadline gadis itu akan mati-matian mengerjakan sampai selesai. Dara tidak perduli akan kesehatannya, Yang di pikir tugas selesai dan terkumpul di waktu yang tepat.
Berjalan masuk ke kampus, pagi ini ia ada jadwal pukul 08, waktu tinggal beberapa menit.
Saking merasa kantuk, jalan dara tak seimbang membuat buku-buku dan laporan tugas dara terjatuh ke lantai. Dara kaget, " Astaga," berjongkok ke bawah untuk mengambil buku yang jatuh.
Bersamaan dengan itu, Nada dan Nala datang melewati dara begitu saja. Tanpa ada niatan untuk membantu. Tangan dara terhenti, mengangkat kepala, Terlihat dimana kedua orang yang melewati begitu saja. hanya bisa menghela nafas, nyeri di dadanya seketika terasa. Benar-benar seperti sampah yang di buang. Pikir darah.
Namun, ternyata ada seseorang yang ikut berjongkok membantu gadis itu. Dara melihat ke samping, saat tahu siapa yang menolong, gadis itu segera berdiri, " nih, buku Lo," ucap Harlen ikut berdiri memberikan buku pada dara.
" Makasi ya Len, udah nolongin gue." Ucap dara meraih buku di tangan harlen.
Harlen tersenyum dan mengangguk, " Lo begadang ya" tebak Harlen menatap dara, tepat ke arah mata gadis itu.
" Kentara ya?" Tanya dara
" Jadi beneran begadang semalam"
Dara mengangguk, " kerja laporan, deadline sekarang."
" Sampai pukul brapa?" Tanya Harlen lagi, mereka sambil berjalan beriringan.
" Pukul 3 pagi" jawab dara menoleh sebentar ke arah Harlen.
Langkah mereka terhenti, dara sudah sampai ke kelas. " Kelas kita satu arah?" Tanya dara pada Harlen
Harlen menggeleng, " gak, gue cuma mau anterin sampai ke kelas Lo doang Dar," jawab harlen jujur.
Dara bengong, sedari tadi gadis itu mengira kelasnya dengan Harlen searah. Tapi ternyata pikirannya salah. Cowok itu justru mengantarnya. " Heh, kok gak bilang"
Harlen tertawa kecil, " kalau gue bilang yang ada Lo nolak" jawab harlen lagi.
" Gitu ya," jawab dara ikut tertawa. " Tapi thanks ya. Udah di antar " sambung dara.
" Sama-sama" ucap harlen mengangguk. " Masuk gih, gue pamit ya. Mau ke kelas gue juga" lanjut harlen lagi. berbalik badan setelah di angguki oleh dara yang berjalan masuk ke kelas. Bersamaan dengan itu, Asyifa yang datang berlawanan arah dengan Harlen.
🌼
Dara menghela nafas lega, ia baru saja dari ruangan dosen menyerahkan tugas laporan. Semakin semangat dan bahagia saat mengetahui nilai yang diberikan sangat memuaskan diatas 90. " Gak sia-sia gue begadang." Ucap dara melanjutkan jalan.
Saat berjalan, langkah gadis itu di hadang oleh seorang perempuan. Dara mengenali siapa, dia adalah teman satu kelasnya. " Lo jadi teman gak tau diri bangat. Gak ada rasa kasihan buat bantuin teman lo yang kesusahan." Ucap cewek itu membuat dara bingung.
" Maksud Lo apa?" Tanya dara
" Masih gak ngerti atau cuma pura-pura gak ngerti."
" Lo tega juga ya ternyata, biarin sahabat Lo Nala yang dikasi tugas tambahan cuma karna laporannya masih salah dan harus ngulang" jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice (ON GOING)
RomanceHarusnya aku memahami batasan diantara kita. Harusnya aku bersikap biasa, bukan malah bersikap membuatku sampai tertarik. Tapi entah kenapa aku suka perlakuan itu. Harusnya aku waktu itu gak terlalu dekat sama kamu, meskipun jujur, berada di dekat k...