Bab 6; perdebatan film

7 0 0
                                    

°💜💜°

malam hari memang menjadi waktu yang cocok untuk bersantai di dalam kamar pribadi sambil menonton film ditemani cemilan. Itu yang ada di pikiran dara, " enak kali ya, nonton Drakor sambil ngemil" ucap dara berdiri keluar dari kamar, menuju ke arah dapur, membuka lemari yang biasa ia pake untuk menyimpan berbagai cemilan.

Yang tadinya semangat, wajah dara langsung lesu saat melihat ternyata apa yang dia cari sudah habis. Cuma tinggal satu keripik singkong. " Yaa, habis" menutup kembali lemari.

" Dara, kamu ngapain sayang?" Tanya Fathia menghampiri dara

Dara menoleh, " eh, ini ma. Mau ngemil tapi habis" jawab dara dengan menampilkan wajah murung.

" Kamu ini, besok aja belinya. Ini udah malam" ucap Fathia lalu kembali meninggalkan dara. Tapi sebelum itu ia sempat menyuruh dara untuk kembali ke kamar untuk istirahat.

Bukan dara, jika keinginan gadis itu tidak ia kabulkan. " Gak, pokoknya harus ngemil. Tapi gimana? Cemilannya udah habis" ucap dara mencoba berpikir mencari ide. Sampai sebuah ide terlintas di kepala gadis itu.

Kalian tahu apa ide dara? Yup. Keluar dari rumah tanpa sepengetahuan mama dan papa. Secara diam-diam menghampiri Regan di rumahnya.

Menekan bel rumah Regan beberapa kali, sampai Regan muncul di balik pintu menatap dara " kenapa? Lo punya tugas?" Tanya regan

Dara menggeleng, " terus. Lo ngapain malam-malam kesini?"

" Kak Regan, tolong dara ya" ucap dara dengan suara yang dilembutkan

Regan menatap dara aneh, " gue liat Lo kayak gini, datang malam-malam ke rumah gue ada maunya kan." Tunjuk Regan pada dara, tepat menekan-nekan hidung pesek gadis itu.

Dara bukannya marah, gadis itu memegang jari Regan yang menekan dengan santai, " kak Regan kan bilang kalau begadang itu gak baik."

"Terus?"

" Gini, dara itu punya kebiasaan kalau malam susah tidur"

" Lalu, Lo mau gue ke rumah Lo kita tidur barang terus gue peluk Lo sampai Lo tidur gitu." Tebak Regan ngasal.

Dara memutar jari Regan yang ia genggam, " ish, gak gitu kak"

" Lalu apa?"

" Dara mau ngemil, tapi cemilannya habis. Temenin dara ke minimarket dong buat beli. Soalnya dara itu gak bisa tidur sebelum ngemil." Jelas dara

Regan ingin menoyor kepala dara, ke rumah hanya untuk itu. Lalu kenapa tidak mengatakan langsung saja malah bertele-tele. " Mau ngemil yang enak gak?" Tanya Regan dengan wajah serius.

Dara mengangguk, cowok itu sedikit menunduk. Mendekatkan wajah pada telinga dara. Bisa dipastikan jantung dara tidak aman saat ini. Terlebih lagi saat mendengar ucapan Regan, membuat dara merinding seketika. " Ngemil pake bibir gue aja. Kayaknya seru." Suara pelan Regan.

Dara mendorong Regan, untung saja hanya sebuah dorongan kecil. " Ih apaan sih kak, di otaknya malah mesum gitu"

" Kalau kak Regan gak mau nemenin bilang. Malah buang waktu gue tau nggak" suara kasar dara keluar. Yang tadi melembut karna kesal dengan. Ucapan Regan yang asal bicara.

Gadis itu berbalik, namun Regan langsung menarik tangannya alhasil membuat dara terjatuh di pelukan Regan. Mereka saling tatap, namun lagi-lagi jantung dara semakin tidak normal. Berada di dekat Regan sedekat ini membuat gugup, berharap Regan tak menyadari, " Kak Regan gak akan nyium gue kan. Bibir gue masih suci kak. Jangan dirusak."

" Gue belom pernah ciuman" sambung dara membuat Regan seketika tertawa. Niat yang ingin menoyor dara akhirnya terkabul.

Gadis itu meringis memegangi kepala, " pikiran Lo gak positif bangat sih." Masih tertawa dengan ucapan dara.

Heart Choice (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang