🍁
Mobil vano baru saja sampai di depan sekolah Elsa. hari ini vano mengantar Elsa ke sekolah.
" belajar yang rajin" ucap vano pada Elsa.
Elsa mengangguk. " Siap bang " jawabnya tersenyum.
Sebelum benar-benar turun dari mobil. Vano memberi kecupan singkat di kening Elsa. Gadis itu bisa merasakan kecupan lembut yang vano berikan untuknya. Sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka berdua.
" Masuk gih, ingat belajar yang rajin" ucap vano sekali lagi.
" Iya Abang vano yang ganteng" jawab Elsa.
Setelah mendapati anggukan vano yang di sertai suara tawa. Elsa turun dari sana. Masuk ke dalam. Tapi sebelum itu, gadis itu tak lupa melambaikan tangan pada vano. Vano membalas lambaian tangan Elsa.
Elsa masuk ke dalam kelas. Tak lama setelahnya Alda datang menghampiri. Rupanya sahabatnya itu juga baru datang.
" Gue kira Lo udah di sekolah duluan Al" ucap Elsa
" Ada masalah tadi" jawab Alda. " Btw, El. Gue mau nanya sesuatu boleh?" Tanya Alda
Elsa menoleh ke arah Alda, " mau nanya apa?"
" Abang Lo kenal sama Rifan? Tadi pas gue baru nyampe gue liat kak vano lagi ngobrol dan itu sama Rifan." Jelas Alda mengingat bahwa sebelum dia masuk, pandangannya tertuju pada dua orang yang sedang berbicara, tapi Alda tak tahu apa yang menjadi pembicaraan keduanya.
" Bang vano sama Rifan tadi ngobrol? Lo gak salah liat kan El? Kayaknya gak mungkin deh mereka kenal." Tanya Elsa tak percaya.
Alda menggeleng, " El, gue serius. Mata gue masih sehat ya. Intinya memang yang gue liat tadi itu yang kak vano sama Rifan"
" Lo dengar mereka ngobrolin apa?" Tanya Elsa
Alda menggeleng, " gak, soalnya jaraknya cukup jauh " jawab Alda
" Kalau mereka saling kenal, kenapa bang vano gak pernah ngenalin gue sama Rifan. Padahal bang vano punya sahabat pasti dikenalin sama gue"
" Ya gak tau juga, mungkin ada hal makanya kak vano gak ngenalin Rifan ke Lo" balas Alda
Pikiran Elsa saat ini hanya ada vano dan rifan. Bertanya-tanya apakah mereka ada hubungan.
" Apa benar bang vano kenal sama Rifan? Apa mereka sahabat?" Gumam Elsa dalam hati.
Gadis itu tak sadar, guru baru saja masuk ke dalam kelas. Bersama dengan Rifan yang ada di belakangnya. Alda menepuk bahu Elsa, sedikit terkejut. Seketika tak sengaja bertemu pandang dengan Rifan. Namun hanya sebentar, karna lagi-lagi Rifan memutuskan lebih dulu. Elsa hanya menatap laki-laki itu yang duduk di bangkunya.
🍁
" Ra, hari ini jadikan temanin ke makam orang tua gue?" Tanya Asyifa menghampiri Dara yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas.
Dara mengangguk, " sesuai janji gue semalam." Jawabnya
Mereka hanya berdua dalam kelas, yang lain sudah keluar. Harlen datang, mausk ke dalam menghampiri. Asyifa yang melihat kedatangan Harlen, menyikut lengan Dara. Sampai gadis itu tersadar bahwa Harlen ada disana.
" Hay " sapa Harlen tersenyum.
" Maaf Len, gak nyadar tadi" ucap Dara
" Gak papa. btw, udah mau pulang?" Tanya Harlen
Bukan Dara yang menjawab, melainkan Asyifa. " Gak, hari ini mau ke makam orang tua gue. " Jawab Asyifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice (ON GOING)
RomantikHarusnya aku memahami batasan diantara kita. Harusnya aku bersikap biasa, bukan malah bersikap membuatku sampai tertarik. Tapi entah kenapa aku suka perlakuan itu. Harusnya aku waktu itu gak terlalu dekat sama kamu, meskipun jujur, berada di dekat k...