Bab 28; anniversary 02

13 0 0
                                    

🍁

Sepasang anak muda sedang makan malam berdua. Siapa lagi kalau bukan Harlen dan Zoya. Malam ini mereka dinner berdua. Meskipun di awal Harlen menolak untuk pergi. Tapi dengan sangat terpaksa dia menyetujui.

Zoya sepertinya sangat bahagia, berbeda dengan Harlen yang tampak cuek.

" Kamu kuliah dimana?" Tanya Zoya memecahkan suasana sepi, karna Harlen tak bersuara.

" Di universitas Gunadarma" jawab Harlen dengan wajah datar.

" Jurusan apa?"

" Akuntansi "

Melihat sikap Harlen yang cuek, Zoya berusaha tersenyum tenang. Meski sangat kesal akan sikap laki-laki itu. Tapi mau bagaimana lagi, Zoya sudah menaruh hati pada Harlen. Meski laki-laki dihadapannya ini terlihat menolaknya secara tak langsung. Hanya melihat dari sikap yang di tunjukkan padanya Zoya sudah dapat membaca hal itu.

"Besok kamu ada jadwal kuliah?" Tanya Zoya lagi

" Kenapa?" Ucap Harlen tak menjawab pertanyaan Zoya.

" Temenin aku pemotretan besok ya." Pinta Zoya

" Gue sibuk. Gak ada waktu" tolak Harlen

Zoya kecewa mendengar ucapan Harlen. Lagi-lagi yang dia dapatkan adalah penolakan dari Harlen.

" Len, kamu bisa gak Jangan bersikap kayak gini sama aku. Gimana bisa kita jalani perjodohan ini kalau sikap kamu kayak gini ke aku." Ucap Dara

Harlen yang sedang memotong steak, terhenti. Menatap Zoya dengan mata tajam. " Lo bisa diam kan, jangan ajak gue ngobrol disaat gue lagi makan" jelas Harlen. Kembali menikmati makannya.

" Maaf," ucap Zoya menatap ke arah Harlen yang menunduk. Sama sekali tak ada raut wajah senang di mata Harlen. Hal itu membuat Zoya sakit hati. Jatuh cinta pada pandangan pertama, sekaligus patah hati karna cinta yang bertepuk sebelah tangan. Meski dia tau Harlen tak memiliki perasaan tertarik padanya, tapi satu hal yang Zoya tahu. Bahwa dia dan Harlen di jodohkan.

Selesai makan malam,

" Lo bisa balik sendirikan, gue ada janji sama teman " ucap Harlen berdiri.

Melihat itu Zoya ikut berdiri, menahan tangan Harlen. " Kamu mau ninggalin aku disini. Gak ada niatan buat antar pulang? Len, harusnya kamu sebagai calon suami aku itu tugasnya ya antar aku pulang dengan selamat." Jelas Zoya

Mendengar kalimat calon suami, Harlen tersenyum miring menatap zoya. " Maaf, tapi sayangnya gue gak minta buat jadi calon suami Lo." Tegas Harlen melepaskan tangan Zoya yang menggenggam lengannya.

" Lo dengar baik-baik, perjodohan itu gak akan pernah terjadi. Gue gak tertarik sama Lo. Lo memang sempurna Zoya, tapi maaf. Di hati gue udah ada yang mengisi" jelas Harlen yang berhasil mengoyak hati Zoya saat itu juga.

" Kamu jahat harlen. Kamu gak mikir ucapan kamu itu nyakitin buat aku. " Ucap Zoya menitikkan air mata.

" Lebih baik Lo tau dari awal kan. Daripada Lo berharap sama sesuatu yang sia-sia. " Jawab Harlen meninggalkan Zoya. Keluar dari restoran.

Zoya yang melihat punggung Tegap Harlen semakin menjauh dan menghilang. Menghapus air mata dengan kasar, " lihat saja, perjodohan itu akan terjadi, kamu akan menikah denganku harlen. Cinta gak cinta, kamu harus aku miliki" ucap Zoya.

Heart Choice (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang