°💜💜°
Pagi
Karna tak ada jadwal kuliah, Dara menemani Fathia berbelanja di minimarket untuk keperluan dapur yang stoknya sudah habis.
Fathia yang sedang memilih sayur-sayuran, dara yang memilih buah-buahan. Memasukkan ke kerangang satu persatu.
" Ma, mau daging juga?" Tanya dara
" Boleh," jawab Fathia
Dara berjalan ke arah dimana daging berjejer. Mengambil beberapa, menaruhnya di keranjang. Dara melihat Fathia belum selesai, masih mencari bahan-bahan. Dara berjalan ke arah lain, mencari sesuatu, tak butuh waktu lama untuk menemukannya.
Berhenti di jejeran cemila keripik. Dara mengambil keripik pedas, manis, biskuit coklat, susu kotak, terakhir 3 ramen.
" Coklat gak mau?" Tanya sebuah suara menyodorkan coklat ke arah Dara.
Melihat seseorang berdiri di depannya, sambil mengulurkan sebuah coklat Silverqueen. " Rifan" sebut Dara tersenyum.
" Hay" sapa Rifan senang bisa bertemu dara.
" Lo kok bisa disini?" Tanya dara menunjuknya, " gak sekolah?" Lanjut dara.
Namun tunggu, Dara melihat ada yang berbeda dari Rifan. Wajah laki-laki di hadapannya ini tampak pucat. Dara mendekat, menyentuh kening Rifan pelan, panas itulah yang Dara rasakan.
" Lo demam, kenapa malah keluyuran Rifan. Astaga" ucap Dara terlihat khawatir.
Rifan lagi-lagi tertawa, dengan jail menoel hidung dara. " Cieee,,,, khawatir." Goda Rifan.
Dara memukul bahu Rifan pelan, " gue lagi serius, bukan bercanda"
" Lo disini ngapain? Butuh sesuatu? Gue bantu cari" ucap Dara.
Rifan menggeleng, " apa yang gue butuhin udah ada didepan mata gue dara" jawab Rifan.
" Mana? Tangan Lo gak megang apapun!" Tanya Dara tak paham dengan maksud Rifan.
Seketika, Rifan meraih tangan dara, menggenggamnya lembut. " Nih, udah ada"
Dara kesal, mencubit pinggang Rifan. Rifan melepaskan genggamannya. Aawwwwsss..... Meringis sakit di bagian pinggang yang baru saja terkena cubitan. " Lagi sakit, malah di bikin sakit lagi. Harusnya di sayang" ucap Rifan.
" Makanya gak usah banyak drama" balas Dara dengan wajah kesalnya.
Fathia datang menghampiri, " kamu ini mama cari taunya disini" Menoleh, " eh, ada nak Rifan." Ucapnya melihat Rifan yang langsung menyalami Fathia.
" Apa kabar Tante?" Tanya Rifan melembut. Tiba-tiba sikapnya berubah.
" Alhamdulillah baik. Kamu sakit?" Fathia merasakan, saat menyentuh tangan Rifan yang hangat.
" Biasa Tante, cuma demam kok. Paling besok udah baikan" jawab Rifan
" Kamu ini, kalau sakit harusnya istirahat. Bukan malah keluar"
" Tau tuh, tadi udah dara kasi tau." Ucap Dara.
" Iya Tan, cuma tadi ke apotik buat beli obat. Terus gak sengaja liat Tante sama Dara masuk kesini." Jelas Rifan.
" Obatnya mana? Udah di beli?" Tanya Dara
Rifan mengangguk, " ada, tapi di motor" jawabnya.
" Lo naik motor? Astaga gimana kalau kenapa-napa di jalan. Kan bahaya" maki Dara.
Melihat Dara memaki Rifan, Fathia menggeleng. " Ya sudah, sini belanjaanya. Mama yang bawa pulang. Kamu antar nak Rifan aja."
Mendengar ucapan Fathia, dalam hati Rifan tampak senang. Rejeki nomplok pikirnya. " Tante pulangnya gimana? Belanjaanya juga banyak" tanya Rifan.
![](https://img.wattpad.com/cover/312415071-288-k676053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice (ON GOING)
RomanceHarusnya aku memahami batasan diantara kita. Harusnya aku bersikap biasa, bukan malah bersikap membuatku sampai tertarik. Tapi entah kenapa aku suka perlakuan itu. Harusnya aku waktu itu gak terlalu dekat sama kamu, meskipun jujur, berada di dekat k...