°💜💜°
Mereka ber empat naik ke biangLala.
" Bagus kan, pemandangan malam diliat dari bawah" ucap Asyifa senang.
" Iya, bagus" jawab Dara ikut menikmati saat mereka berada di puncaknya.
Asyifa menoleh ke arah Andre dan Regan. " Btw, foto yuk" ajaknya. " Kapan lagi coba punya momen kayak gini" sambung Asyifa menyalakan kamera.
Dara memposisikan diri, begitu juga dengan Regan dan Andre. Andre yang memegang kemar, ada Asyifa di sampingnya. Dara yang berada di depan Dara, menyamping bersama dengan Regan yang ikut di sampingnya.
Cekret........
Cekret........
Cekret ......
Tiga jepretan berhasil Andre abadikan. Mereka telah sampai di bawah. Dara dan Asyifa berjalan mendekati wahana lain, yaitu kora-kora.
" Kamu yakin mau naik ini?" Tanya Andre pada Asyifa.
Dengan mantap gadis itu mengangguk, duduk di salah satu tempatnya menarik Andre untuk duduk. Dara yang ada di depan bersama Regan. Belum mulai saja Dara sudah was-was. Meremas dress-nya. Namun, seketika tangannya di genggam oleh Regan.
Dara menoleh, " gak usah takut, ada gue" ucapnya
Dara melepaskan genggaman tangan Regan, " gak ada yang takut." Elaknya beralasan.
Permainan di mulai, suara bising teriakan orang-orang sedari tadi. Asyifa berteriak keras, Andre menutup telinga dibuatnya. Berbeda dengan Dara, gadis itu tak bersuara. Bagaimana dia akan bersuara, jika tadi baru mulai berjalan, seketika dia menubruk badan Regan. Bersembunyi di balik dada bidang laki-laki itu. Regan sempat tertawa, namun kasihan pada Dara yang ketakutan. Menenangkan Dara dengan memeluk bahunya erat.
"Aaaaaaaaa....... Ommooooooo"
"Bismillah ya Allah tolong hamba yang belum menikah"
"Astaghfirullah...."
"Gilaaaaa wouwwwwwww seru anying"
Teriakan banyak orang, dengan berbagai ekspresi. Entah ada yang takut, senang dengan adrenalin yang terpacu.
Asyifa bernafas lega saat pemainannya berhenti, " lihat, kalau tau gini mending gak usah main. Malah di cakar" protes Andre mendapat cakaran di lengannya akibat ulah sang pacar. Menunjukkannya pada Asyifa. Sedangkan pelaku hanya cengir kuda melihatnya. Dengan tampang watados menunjukkan salam dua jari.
" Maaf, refleks sayang" ucap Asyifa mengerjap mata berkali-kali dengan lucu.
" Liat tuh, Regan baik-baik aja. Gak kayak aku gini" masih sedikit kesal
" Lah, gimana gak baik, siapa yang mau nyakar. Orang mereka lagi asik pelukan" jawab Asyifa. Dia sadar tadi sahabat di depannya itu justru malah berpelukan.
Dara kikuk, " apaan, gak usah bawa-bawa gue deh" mencoba mengalihkan pembicaraan " main wahana lain lagi yuk" ajak Dara.
" Apa lagi?"
" Mmmm,,,, rumah hantu! Mau gak" ajak Dara
" Lo serius mau rumah hantu?" Tanya Regan
Dara mengangguk, " kenapa? Lo gak mau?"
" Bukan gak mau, Lo kan penakut. Lo lupa pas habis nonton di bioskop Lo jadi parno " ucap Regan mengingatkan bagaimana Dara dulu sewaktu mereka pulang dari bioskop.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice (ON GOING)
RomanceHarusnya aku memahami batasan diantara kita. Harusnya aku bersikap biasa, bukan malah bersikap membuatku sampai tertarik. Tapi entah kenapa aku suka perlakuan itu. Harusnya aku waktu itu gak terlalu dekat sama kamu, meskipun jujur, berada di dekat k...