°💜💜°
" Rifan!"
Mendengar namanya di sebut, Rifan menoleh ke sumber suara. Mendapati seorang perempuan berseragam sama dengannya. Rifan mengenali, dia Elsa Safira. Mereka satu angkatan bahkan satu kelas yang sama.
" Ke kelas bareng ya," pinta Elsa saat berada di samping Rifan.
" Hmm" jawaban singkat dari Rifan. Berjalan lebih dulu, diikuti elsa di sampingnya.
Elsa tampak senang, sebuah keberuntungan baginya. Walaupun hanya sekedar berjalan beriringan menuju kelas tapi sudah membuat hatinya bahagia.
Elsa menyukai Rifan, bahkan sejak pertama kali duduk di bangku SMA kelas 1 Elsa sudah tertarik pada laki-laki di sampingnya ini. Secara terang-terangan Elsa menunjukkan rasa tertariknya pada Rifan, tentu hal itu Rifan sadar. Namun sama sekali tak ada balasan dari Rifan. Justru Rifan menunjukkan sifat yang biasa saja pada Elsa. Meskipun cantik, Rifan akui itu. Elsa memang cantik bahkan banyak yang mengejar, tapi Rifan bukan salah satu dari mereka. Karna nyatanya, cantik tak menjamin perasaan suka itu akan terbalas.
Sampai di kelas, mereka masuk lalu duduk di masing-masing tempat. Melihat ke arah Rifan, senyum Elsa mengembang. " Cieee,,,,, liatin apaan sih" ajak alda
" Lo tau gak, katanya memandang wajah cowok ganteng itu bisa menghilangkan stress. Apalagi wajah ganteng Rifan" ucap Elsa senyum-senyum.
" Dasar, bucin Lo."
Tak mendengar ucapan Alda, Elsa mengeluarkan sesuatu dari tas, sebuah kotak bekal. Entah sudah beberapa kali Elsa membawakan bekal untuk Rifan. Alda yang melihat hanya menggelengkan kepala, " semoga gak di tolak lagi ya sa, semangat" ucap Alda memberi semangat pada Elsa yang menghampiri Rifan sedang duduk bersama kawan-kawan nya.
" Widih, rambut baru. Keren makin ganteng tau gak." Puji Ando melihat rambut Rifan berubah warna sedikit kecoklatan.
" Iya ya, makin kesini makin dekat makin di pandang Lo tambah ganteng. Gue aja sebagai cowok jatuh cinta sama Lo fan" canda Mozes.
" Nyebut Lo," ucap Gibran mengusap wajah mozes kasar.
" Apa sih, orang cuma bercanda doang" Mozes tak terima wajahnya di usap kasar oleh Gibran.
" Hey, " sapa Elsa berdiri di samping dimana Rifan duduk.
Mereka semua menoleh, mendapati Elsa yang tersenyum manis pada Rifan. Yang lain sebagai penonton.
"Nih, gue bawain bekal buat Lo. Di makan ya fan. Itu buatan gue sendiri." Ucap Elsa meletakkan kotak makan di depan Rifan.
Rifan tak menjawab, hanya sebuah anggukan kecil dari laki-laki itu. Elsa sudah kebal dengan sikap Rifan. Tapi hal itu tak membuat Elsa mundur.
" Kalau gitu, gue balik" ucap Elsa lagi berbalik. Menyakitkan karna tak ada respon dari Rifan. Berusaha sabar.
" Gilaaa, udah cakep baik perhatian. Kurang apalagi coba. Fan, Lo gak ada niatan buat balas perasaan Elsa?" Tanya Gibran
Rifan tak menjawab, dia justru mengambil earphone. Memasang ke telinga, mendengar musik. Semuanya hanya menggeleng melihat kelakuan sohibnya itu.
" Kasian bangat jadi Elsa, kenapa cewek secantik Elsa gak jatuh cintanya sama gue aja sih" ucap Mozes melihat Elsa yang sedang duduk memainkan ponsel." Gue yakin, hidup dia akan bahagia kalau sama gue." Sambung Mozes.
Lagi-lagi Mozes meringis saat mendapatkan jitakan di kepala. Pelakunya adalah Adri. " Halu Lo ketinggian." Ucap seolah menyadarkan Mozes.
" Jangan gitu lah. Gak papa halu. Asal teman kita yang satu ini bahagia" Fahmi merangkul Mozes.
![](https://img.wattpad.com/cover/312415071-288-k676053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice (ON GOING)
RomanceHarusnya aku memahami batasan diantara kita. Harusnya aku bersikap biasa, bukan malah bersikap membuatku sampai tertarik. Tapi entah kenapa aku suka perlakuan itu. Harusnya aku waktu itu gak terlalu dekat sama kamu, meskipun jujur, berada di dekat k...