"Sayang, kita langsung ke kantor yuk," kata Jason membuat Nadia hanya mengangguk. Mereka baru saja pulang chek dari rumah sakit.
Akhirnya Jason mengajak Nadia turun saat sampai dikantor. Nadia tidak keberatan harus menunggu suaminya bekerja.
Tapi satu hal yang berbeda dari Jason saat ia sudah berjalan luar mobil. Kenapa? Kenapa wajah suaminya menjadi datar sekali. Bahkan beberapa karyawan yang menyapa hanya diangguki singkat atau kadang ada yang tidak dihiraukan.
Ini sangat jauh dari Jason yang ia kenal selama di kantor. Bukan karena apa, biasanya Jason masih cukup ramah pada pegawai, tapi kali ini sungguh berbeda.
"Bang," panggil Nadia cukup ragu. Saat ini keduanya sudah masuk lift khusus.
"Iya Sayang?" Balas Jason langsung menoleh dan tersenyum lembut pada istrinya. Berbeda ketika diluaran sana.
"Bang, kenapa tadi abang diam saja saat disapa karyawan abang? Senyum saja tidak," kata Nadia penuh tanya pada suamimya.
"Senyuman ini hanya untuk kamu Sayang. Aku tidak akan membaginya pada orang yang tidak penting," balas Jason membuat Nadia terkejut.
"Ta–tapi senyumkan ibadah?" Tanya Nadia kemudian Jason menghela nafas pelan dan tersenyum lembut kembali.
"Ibadah jika tersenyum kepada kamu. Mulai sekarang, abang hanya akan tersenyum pada empat perempuan yang memegang tahta tertinggi dihati abang," kata Jason membuat Nadia terlihat bingung.
"Empat?"
"Iya, dulunya ada dua tapi sekarang ada empat yaitu kamu," kata Jason membuat Nadia kaget. Lalu siapa tiga wanita sebelumnya? Apakah mereka masalalu Jason?
"Yang pertama Kak Hera, jasanya sungguh besar untuk kehidupan abang. Kedua Mama, karena mama yang melahirkan abang. Ketiga Umi, tanpa Umi kamu tidak akan ada didunia ini. Lalu yang terakhir dan paling cantik, Nadia istri kecil abang."
Wajah Nadia bersemu. Ia sempat su'udzon pada suaminya tentang tiga wanita sebelumnya. Sekarang Nadia benar-benar malu.
"E... sebenarnya lima wanita sih. Satunya kak Maya."
Senyum Nadia luntur, siapa Maya? Apa hubungannya perempuan itu dengan Jason?
"Kak Maya adalah sekretaris kak Hera dulu. Nanti kita pulang dari kantor abang ajak kerumahnya. Abang juga belum mengenalkannya pada kamu."
Mendengar jawaban Jason, Nadia sedikit lega. Kemudian ia mengangguk.
Sepulang dari kantor, Jason benar-benar mengajak Nadia menuju salah satu rumah mewah nan minimalis.
"Ayo," kata Jason setelah membuka pintu.
"Assalamualaikum!" Salam Jason saat mereka berada didepan pintu. Karena pintu rumah terbuka, jelas pasti ada orang di dalam.
"Waalaikumsalam! Loh sudah lama gak ketemu, ngapain kesini setan?" Bukan perempuan seperti mereka yang harapkan tapi pria asing yang mereka temui.
"Ingin ketemu kak Maya lah dok, ada kan?" Tanya Jason kepada Gerald, suami Maya.
"Iya ada, masuk! Eh, itu siapa?" Tanya Gerald saat melihat ada orang lain disamping Jason.
"Panggilkan kak Maya dulu nanti aku jelasin!" Balas Jason menyelonong masuk dengan menggandeng Nadia.
"Gak di Hera, disini, peran gue selalu diginiin," guman Gerald kemudian ia segera masuk dan memanggil istrinya.
Kini mereka sudah duduk diruang tamu. Jason memperkenalkan Nadia pada keduanya dan tebak reaksi pasutri itu? Maya dan Gerald sangat kaget tidak percaya jika Jason mendapat jodoh se solehah Nadia. Keduanya cukup tahu bagaimana sifat Jason walau baru bertemu sekitar lima sampai enam tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Gus
General Fiction-END- [JANGAN LUPA FOLLOW, TERIMA KASIH] Menjadi Gus dalam waktu tiga bulan? Terdengar sangat mustahil. Namun ingat, tidak ada kata mustahil di dunia jika Allah sudah berkehendak. Reinaldo Jason Candra, CEO Perusahaan manufaktur sektor furniture ter...