"Chris, dua hari ini saya percayakan perusahaan ke kamu," kata Jason dengan santainya membalik map yang ia baca.
"Maaf Pak?" Tanya Christian kaget. Pasalnya tidak ada jadwal keluar kota ataupun apa untuk dua hari kedepan. Bosnya tidak berniat berlibur bukan? Walau kondisi perusahaan tidak seberantakan kemarin. Tentu saja masih banyak jadwal padat Jason untuk beberapa hari kedepan.
"Saya akan mengambil cuti untuk dua hari kedepan. Saya harap kamu jangan ganggu saya. Saya tidak menerima komplain apapun."
Jason menyudahi aksi membacanya, ia menatap sekretarisnya yang terlihat terkejut itu. Yah, walau hanya dua hari tapi akan serasa dua tahun jika kau memimpin perusahaan sebesar ini sendiri.
"Maaf Pak, ada banyak jadwal meeting penting dan—"
"Tunda, jika mereka tidak bisa, lebih baik batalkan. Jangan membuat saya kecewa dua hari mendatang," kata Jason serius. Ia benar-benar tidak ingin menerima komplain apapun saat ini.
"Dua hari?" Tanya Chirstian memastikan kembali.
Jason tersenyum, kemudian ia menepuk bahu Christian. Ia tahu laki-laki lebih muda darinya ini merasa cukup tertekan.
"Cukup dua hari saja. Nanti kita heeling bareng setelah ini semua selesai," kata Jason sambil tersenyum.
"Maaf, tapi apakah ada urusan yang sangat penting?" Tanya Christian penasaran. Ia memang cukup penasaran ada apa dengan Jason yang tiba-tiba memangkas jam kantornya.
"Aku akan menikah." Jawaban Jason tentu saja membuat Christian kaget.
"Me–menikah?"
"Jangan terlalu kaget," guman Jason yang mengetahui ekspresi terkejut Christian. Jason saat ini berjalan menuju sofa diruangannya dan duduk dengan santai.
"Te—tentu saja kaget. Maaf, sebelumnya anda tidak membuat pernyataan apa-apa mengenai hubungan pribadi anda. Perjodohan?" Tanya Christian yang masih penasaran
"Hahaha, bukan. Aku belum cerita ya?" Tanya Jason sambil tertawa kemudian matanya mengisyaratkan Christian untuk duduk didepannya.
"Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Jason setelah menceritakan hal yang menimpanya baru-baru ini.
"Maaf, jadi itu alasanmu menolak Enternity Group?" Tanya Christian kembali. Keduanya berbicara santai tanpa keformalan.
"Bukan menolak, namun Erga Lorck lah yang harus menemuiku menggantikan putranya."
"Masalahnya, Erga Lorck sudah lama berhenti dari dunia bisnis. Jika ia menolak kemungkinan HJN—"
"Chris, rugi bebera miliar tidak akan membuat HJN bangkrut. Terlebih harga diri yang utama," kata Jason dengan cepat.
"Yah... kau benar," balas Christian. "Oh, maaf baru mengatakannya selamat atas pernikahannya Bang."
"Hei! Aku masih belum menikah, banyak hal yang harus kupersiapkan. Hah... entah cukup dua hari atau tidak, kemungkinan hukuman dera juga berefek lama."
"Dera?" Tanya Christian.
"Hukuman Islam, kamu mana tau." Jason menyadari tatapan bingung Christian.
"Jadi, berapa lama akan cuti?" Tanya Christian memastikan sekali lagi.
"Dua hari, jika lebih akan kukabari," balas Jason dengan senyum yang sangat tidak dapat dipercaya. Kini Christian yakin jika cuti Jason pasti lebih dari dua hari.
"Kamu tidak datang?" Tanya Jason bergurau, jelas mana mungkin Christian akan datang jika ia sibuk mengurus perusahaan.
Sementara yang ditanya hanya menatap Jason datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Gus
Ficción General-END- [JANGAN LUPA FOLLOW, TERIMA KASIH] Menjadi Gus dalam waktu tiga bulan? Terdengar sangat mustahil. Namun ingat, tidak ada kata mustahil di dunia jika Allah sudah berkehendak. Reinaldo Jason Candra, CEO Perusahaan manufaktur sektor furniture ter...