Orion - The Kingdom Of Knights (END)

00. Prologue

Altria, salah satu negri terbesar yang berdiri di atas daratan luas. Terkenal dengan para ksatrianya yang pemberani dan juga setia, hingga mendapat julukan Negri Para Ksatria.  Ranger, Cavalier, Heavy Knight, Pegasus Knight, White Knight, Lord Knight, dan yang terkuat dari semuanya, Paladin. Semua laki-laki di Altria memiliki mimpi untuk menjadi salah satu bagian dari ksatria itu. Tapi ada satu tipe ksatria, yaitu Ksatria Putih, yang hanya mereka yang berasal dari suku Serigala Putih yang bisa bergabung. Mereka tidak suka berbaur dengan orang-orang yang bukan berasal dari suku yang sama dengan mereka, tempat tinggal mereka-pun tidak ada yang mengetahui kecuali sang raja. Mereka hanya menerima perintah dari raja, tidak Paladin sekalipun, yang bagi para ksatria lain perintahnya sama seperti perintah raja, bisa mengatur mereka. Para Ksatria Putih hanya akan bergerak ketika pemimpin mereka yang dikenal dengan sebutan Jendral Putih, salah satu dari Lord Knight, mendapatkan perintah dari raja untuk memerintahkan mereka bergerak.

Ksatria Putih memiliki rambut berwarna putih dan menggunakan topeng bergaya binatang untuk menyembunyikan identitas mereka dari orang luar, kebanyakan topeng yang mereka pakai adalah topeng serigala dan anjing, tapi ada juga yang menggunakan topeng kucing, kuda ataupun ular. Mereka juga menggunakan jubah putih dengan tudung, sarung tangan berwarna putih dan juga pelindung dada dari baja. Senjata yang mereka gunakan berbeda dari para ksatria lain, mereka menggunakan pedang melengkung dan ramping dengan hanya bermata tunggal.

Dalam Perang Besar Ketiga, gerakan Ksatria Putih yang lincah dan ayunan pedang cepat mereka telah membunuh paling banyak musuh daripada ksatria lain sehingga mereka mendapat julukan Iblis Putih dari negri lain. Walaupun perang dimenangkan oleh Olympian setelah kota suci Alexandria direbut. Ksatria Putih mendapat penghargaan sebagai pahlawan oleh raja karena telah menyelamatkan banyak nyawa, termasuk sang ratu dan putrinya yang waktu itu diculik oleh pasukan Olympian. Akan tetapi kepercayaan raja berubah setelah mendengar kabar jika mereka berencana melakukan kudeta. Putra mahkota, Paladin Lancelot terbunuh setelah mengetahui hal itu dan mencoba menghentikan mereka. Jendral Putih dipanggil ke hadapan raja. Tanpa sempat berbicara banyak, sang pemimpin Iblis Putih dieksekusi di tempat itu juga.

Malam itu, raja memerintahkan para Lord Knight yang ada untuk mengumpulkan pasukan dan menyerbu kediaman suku Serigala putih yang ada di balik gunung. Saat hampir tengah malam, ratusan Kavaleri dan Ranger telah mengepung kediaman mereka. Para Serigala Putih yang masih terlelap di dalam tenda-tenda mereka yang berwarna putih tidak sadar saat ribuan panah berjatuhan dari atas kediaman mereka. Hujan panah itu menghabisi banyak anggota Serigala Putih, yang dilanjutkan oleh pasukan Kavaleri yang tanpa ampun menyerbu langsung ke tempat mereka. Serigala Putih yang masih bertahan mengambil senjata mereka dan melawan para ksatria, lalu pertikaian-pun tidak terelakkan lagi. Hingga kemudian cahaya putih tiba-tiba muncul mengakhiri semuanya.

Tidak ada seorangpun dari Serigala Putih, laki-laki dewasa, perempuan, bahkan anak-anak mereka yang selamat dari serangan dadakan itu. Mereka tewas oleh panah dari para Ranger, serbuan para Kavaleri ataupun dari cahaya putih yang tiba-tiba muncul. Banyak dari ksatria kerajaan yang juga tewas, termasuk Lord Knight yang waktu itu juga ikut menyerbu. Hampir semua ksatria yang tewas disebabkan oleh panah berwarna putih yang menancap menembus zirah mereka. Ksatria yang selamat pulang dengan wajah yang tidak menunjukkan kemenangan, tidak hanya karena lebih dari setengah anggota mereka tewas, tapi tidak sedikit dari mereka yang juga merasa heran. Apakah mereka yang sama sekali tidak terlihat bersiap untuk bertempur itu benar-benar ingin menyerang kerajaan, atau apakah ada sesuatu lain yang disembunyikan yang mereka tidak ketahui. Apapun itu, Serigala Putih telah musnah dari tanah Altria. Raja meminta agar para ksatria menyembunyikan pertistiwa pembantaian itu dari masyarakat, peristiwa yang merupakan kejadian paling mengerikan yang pernah terjadi semenjak Altria pertama kali berdiri, “Tragedi Putih, tidak ada yang boleh membahas kejadian ini lagi”. Itulah perintah Raja Ksatria Uther.