14. Serigala Putih Dan Serigala Hitam

21 16 2
                                    

Dengan Solblue di tangannya, serta dibantu oleh Felisia di belakangnya, Elysia menjatuhkan satu-persatu ksatria hingga kawanannnya yang baru sampai dari Astolat, datang membantu. Hampir semua ksatria yang datang ke Palm telah dijatuhkan, dan yang tersisa memilih kabur.

“Putri!” Seketika Eidia turun dari Pegasus yang dinaikinya bersama Fiora, Felisia langsung berlari ke arahnya dan memeluknya. “Syukurlah anda baik-baik saja.” Felisia sempat tidak mengenali Anna yang telah merubah penampilannya hingga dia melihatnya lebih dekat. Felisia bisa mengerti alasan Anna mengganti gaya rambutnya.

“Maaf mengkhawatirkanmu,” ucap Eidia.

“Di mana Orion?” tanya Long kepada Elysia.

“Dia sedang berduel dengan Jendral Hitam.”

“Di mana?” tanya Eidia khawatir. “Dia tidak akan bisa melawan Jendral Hitam sendirian.”

“Aku tidak tahu, tapi Ksatria Hitam itu menyebut tentang arena. Mereka pasti berada di sana.”

“Ayo kita ke sana, kita harus segera membantu Orion.”

“Tapi—“

“Apa duel yang kau maksud adalah Duel Taring?” tanya Atalanta dan Elysia mengangguk.

“Apa itu Duel Taring?” tanya Long.

“Duel antar Serigala Putih,” jawab Elysia. “Aku juga ingin membantunya, tapi itu bukan duel biasa. Duel Taring itu mempertaruhkan harga diri mereka sebagai seorang Serigala Putih. Membantu Orion sama saja dengan melukai harga dirinya.”

“Tapi Orion bisa saja kalah dan terbunuh. Dan aku tidak menginginkan itu.” Eidia bersikeras.

“Kau harus mengerti, kita tidak boleh mengganggu Duel Taring antar Serigala Putih,” ucap Atalanta. “Percayalah dan berdoalah kepada dewi Athena untuk kemenangannya. Lalu—“ Atalanya terdiam sejenak, “Kita memang tidak boleh membantunya, tapi bukan berarti kita tidak boleh melihat pertarungannya.

“Kalau begitu kita langsung segera kesana,” ucap Tristan.

Di bawah cahaya bulan purnama, Zirah Jendral Hitam sama hitamnya dengan gelapnya malam. “Apa kau benar-benar ingin melakukan ini?” tanya Ksatria Hitam. Tanpa sinar bulan yang menerangi rerumputan yang mereka injak, juga membuat zirahnya berkilau, mungkin tidak ada yang akan sadar jika seorang Ksatria Hitam sedang berdiri di antara kegelapan. 

“Ya, aku ingin mengakhiri ini,” ucap Orion.

Orion dan Jendral Hitam saling berhadapan. Taring Putih Orion, dan pedang hitam Jendral memantulkan cahaya dari bulan. Mereka mempersiapkan diri, ini bukan hanya duel antar dua Serigala Putih, salah satu dari mereka akan mati. Jika Orion mati, maka kemungkinan untuk menggagalkan rencana Gawain akan hilang. Orion sadar akan hal itu, dia tahu Eidia membutuhkannya. Tapi selama Jendral Hitam masih hidup, kegelisahan dan kemarahannya tidak akan pernah hilang dari dirinya. Dan Orion tidak menantang Jendral Hitam hanya karena kebenciannya, dia juga tahu perbedaan kemampuan mereka. Orion sedang mendapatkan kesempatan besar untuk bisa menang, karena itu dia memilih untuk menantang Ksatria Hitam dalam duel maut. Orion sedang meminjam kekuatan Naga, dan juga bulan.

Kedua petarung berlari, lalu mengayunkan masing-masing pedangnya ke depan. Mereka saling menebas, menusuk, lalu menangkis dan menghindar. Mereka adalah Serigala Putih, ras yang haus akan darah musuhnya. Setiap tebasan pedang mereka memiliki niatan untuk membunuh, dan niatan itu sedang berada di puncaknya malam itu.

Beberapa Ksatria Terbang melintas di atas rerumputan, terlihat jika Ksatria Terbang dengan tunggangan berupa kuda bersayap perak dengan kepala elang berada paling depan.

Orion - The Kingdom Of Knights (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang