21. Bulan Morgana

35 17 1
                                    

Gawain mendapat kabar akan kegagalan pasukan Euryale di Caerleon. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun mengetahui kekalahan pasukan mematikannya itu. Sang ksatria pembawa kabar memohon diri meninggalkan ruangan itu, tapi dia sempat berpapasan dengan Morgan yang masuk ke dalam ruangan. Ksatria itu tidak bisa menyembunyikan ketakutannya saat melihat sebagian wajah tersembunyi penyihir yang ditutupi oleh rambut, lalu dia segera memalingkan kepalanya dan pergi keluar ruangan. Morgan berjalan dengan santainya tanpa mempertanyakan kengerian apa yang dilihat oleh sang ksatria.

“Kenapa kau murung begitu, Paladin Gawain?”

“Pasukan Euryale yang kau banggakan itu kalah. Kau juga gagal membunuh Raja Claudas dan membawa Anastasia, tidak ada satupun yang berhasil. Apa kau tidak peduli akan hal itu?” Gawain menatap Morgan sinis, tapi sang penyihir sama sekali tidak terimindasi.

“Kau tidak bisa menyalahkan aku. Mereka menembus dinding Kegelapan-ku, jika aku tidak pergi dari sana, mereka pasti akan membunuhku. Selain itu, tidak ada yang memberitahuku jika salah seorang dari mereka memiliki kekuatan suci.”

“Siapa orang itu?”

“Tidak kenal. Dia seorang perempuan muda yang mirip seperti seekor singa. Mungkin kau tidak akan kesulitan jika melawannya, tapi insting penyihirku mengatakan jika aku tidak boleh melawannya. Tapi tenang saja. Dalam kurun waktu dua minggu lagi semua yang kau inginkan akan terwujud. Tidak bahkan bocah serigala atau gadis singa itu bisa menghentikanmu.”

“Kau terlalu bermain-main, Morgan.”

“Menurutku kau yang terlalu serius memikirkan hal itu. Atau jangan-jangan kau mulai ragu?” Gawain diam dan berbalik menghadap pintu ke arah balkon yang terbuka. “Haha maaf, maaf. Iya itu salahku. Bagaimana sebagai tanda maafku, akan kutunjukkan salah satu sihir terbaikku.” Morgan berjalan ke arah balkon. “Sihir ini menguras habis manaku, jadi aku tidak akan bisa membantumu selama beberapa saat ke depannya. Tapi kau pasti akan merasa bangga dan bertambah cinta kepadaku setelah melihat sihirku. Ini adalah pertama kalinya aku menggunakan sihir ini. Sihir dengan ruang lingkup terluas yang pernah kukeluarkan.”

“Maksudmu seperti Territory Creation?”

“Berbeda. Yang ini jauh lebih hebat, hehe.” Di bawah langit hitam dan awan yang menutupi bulan, Morgan mengangkat tangan kanannya, dan tangan kirinya yang dibalut dengan perban, menghadap ke langit. Morgan berkonsentrasi. Setelah beberapa menit hening, dia menurunkan kembali kedua tangannya. Morgan terengah, “Ahh.. capeknya..”

Gawain tidak melihat atau merasakan sesuatu yang lain terjadi. Gawain berpikir apakah Morgan gagal melakukan sihirnya. “Morgan, apa yang sebenarnya coba kau—“ Lalu Gawain melihatnya. Ada sebuah kejanggalan saat awan hitam secara perlahan menyingkap wujud bulan sabit waktu itu. “Bulan sabit? Bukankah malam ini harusnya sudah bulan setengah?” Gawain terlihat kebingungan, tapi kemudian dia menyadari apa yang telah terjadi. “Morgan, apakah kau mengubah—Tidak, kau tidak bisa melakukannya. Dengan kata lain, yang coba kau lakukan adalah..”

“Hehe, seperti dugaanmu, Tuan Paladin.” Morgan berbalik. Dia merentangkan kedua tangannya dan menyeringai senang kepada Gawain. “False Memory of the Moon Morgana! Biarkan dunia berpikir jika kita akan kalah, hingga kemudian dia menyadari jika apa yang telah dilakukanya.. adalah sebuah kesalahan fatal.

Orion - The Kingdom Of Knights (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang