“Apa Merlin mengatakan sesuatu?” tanya Orion kepada Atalanta yang baru datang dari tempat Merlin untuk meminta saran agar bisa melawan Kerajaan Camelot, yang bisa dikatakan telah dikuasai oleh Paladin Gawain. Orion sendiri tidak pernah bertemu dengan Merlin, tapi dia sering mendapat masukan darinya melalui Atalanta. Bagi Orion, Merlin adalah sosok misterius yang bahkan Atalanta sendiri tidak tahu masa lalunya, tapi juga sosok yang memiliki kekuatan misterius yang membuatnya bisa tahu situasi dan masalah dimana saja dan tahu cara terbaik untuk mengatasi setiap masalah itu. Saat ini, di mana Orion dan kawanannya tidak tahu harus berbuat apa, meminta saran Merlin merupakan langkah terbaik mereka sebelum memutuskan sesuatu.
“Dia bilang jika kau ingin melawan Camelot, kau perlu sebuah pasukan yang cukup besar.”
“Bukankah Camelot adalah kerajaan dengan pasukan terbesar? Di mana kita bisa menemukan pasukan yang bisa mengalahkan pasukan mereka?” tanya Long.
“Lyonesse,” ucap Elysia. “Prajurit Lyonesse mungkin tidak sebanyak yang dimiliki Camelot, tapi jika soal kemampuan individu para ksatria dan kekuatan formasi mereka, maka hanya pasukan Ksatria Terbang yang bisa menandingi Camelot. Aku akan minta ayahku untuk memberi kita pasukan Ksatria Terbang yang banyak.”
“Apa kau yakin?” tanya Orion. “Bukankah kau tidak ingin ikut campur masalah ini?”
“Aku juga tidak bisa membiarkan Paladin sialan itu berlaku seenaknya, biarkan mereka merasakan kehebatan para Ksatria Lyonesse.”
“Kalau begitu kita akan berangkat ke Lyonesse” Orion menatap ke arah temannya yang lain, “Bagaimana dengan kalian? Apa yang akan kalian lakukan?”
“Aku ikut,” ucap Atalanta.
“Aku juga,” ucap Long.
Orion kemudian menoleh ke arah Anna yang dari tadi diam, “Bagaimana denganmu Anna? Apa kau ingin kembali ke Palm dan menunggu bersama Felisia?”
“Aku juga ikut,” jawab Anna yakin. “Aku mungkin lemah, tapi keinginanku tetap tidak berubah. Aku ingin menyelamatkan negri ini.”
“Kalau begitu kita berangkat siang ini, kita istirahat hingga siang nanti.”
Elysia, Atalanta, dan Long pergi keluar rumah, meninggalkan Anna yang ingin bicara berdua dengan Orion.
“Apa yang ingin kau bicarakan Anna?”
Anna terdiam sejenak, “Ini tentang Serigala Putih, aku tidak tahu harus bicara apa tapi—“ Anna menundukkan badannya, “Aku ingin meminta maaf dengan apa yang telah dilakukan kerajaan Camelot kepadamu.”
“Sejujurnya aku masih sedikit marah, tapi aku tidak akan bisa maju jika aku terus menyimpan dendam bukan?”
“Tapi kau tidak perlu melakukan ini Orion, kau bisa sembunyi saja di sini, menunggu hingga semuanya berakhir.”
“Dan kapan semuanya akan berakhir? Anna, ini semua bukan lagi tentang dirimu, rasa marahku ini akan tetap kusimpan sampai aku bertemu lagi dengan Gawain dan Ksatria Hitam. Selain itu, bukankah aku pernah mengatakannya kepadamu, kalau aku ingin menjadi Pahlawan. Dan menurutku inilah waktu yang tepat untuk mencobanya.”
Anna terdiam sejenak, lalu berucap, “Aku mengerti.”
Duduk bersandar di bawah sebuah pohon. Atalanta terlihat sedang membersihkan busur dan panah-panahnya ketika Anna berjalan mendekatinya. “Putri Anna?”
“Kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan putri, panggil saja aku Anna.”
Atalanta mengangguk, “Ada apa, Anna?”
“Apa kau sibuk?” Atalanta menggeleng.
Anna menjelaskan keinginannya dan Atalanta kemudian membawanya ke dekat sebuah sungai. Anna meminta Atalanta untuk memotong rambut pirangnya yang panjang, dan kemudian membantunya mengubah rambutnya seperti yang dilakukan Atalanta kepada Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion - The Kingdom Of Knights (END)
FantasyKerajaan yang terkenal dengan para ksatria-nya dan menjadi simbol keadilan, perlahan berubah semenjak perang usai dan merubah ksatria yang dulunya terhormat menjadi sang pembalas dendam. Kini harapan satu-satunya yang bisa mengembalikan keadaan adal...