“Hah…” Morgan mendesah melihat jasad Ksatria Perak. “Aku membantumu mendapatkan kekuatan dan kekuasaan. Bagamana bisa kau mati lebih dulu sebelum mewujudkan impianku? Payah sekali! Yah, pada dasarnya kau hanya boneka yang nantinya akan kubuang juga.” Dia kemudian tertawa.
“Jangan menghinanya!” Orion geram. “Cara yang dia lakukan memang salah. Tapi dia melakukan itu demi Altria. Jangan menertawakan ksatria yang mati terhormat dalam pertempuran.”
“Kau.. adiknya Shin, ya? Lumayan mirip. Oh ya, selamat karena telah membunuh Paladin. Sekarang kau resmi menjadi ksatria terkuat di negri ini.” Morgan bertepuk tangan. “Apa kau mau jadi ksatriaku?” Dia bicara dengan santainya tanpa mempedulikan kemarahan Orion. “Tapi aku bingung kenapa kau jadi marah aku menghinanya? Dia sudah membunuh seluruh sukumu lo? Yah.. itu ideku juga sih, hehe.”
“Brengsek..” Ingin sekali Orion menerjang dan memenggal kepala wanita itu, jika tidak karena Eidia yang lebih dulu maju.
“Morgan, menyerahlah,” ucap Eidia dengan berani. “Paladin sudah gugur, dan seluruh pasukan Camelot yang berada di bawah perintahnya telah menyerah. Kau tidak memiliki siapa-siapa lagi sekarang.”
“Kau benar, tuan putri. Aku sendirian sekarang. Mana mungkin gadis polos dan lemah sepertiku bisa mengalahkan prajurit yang kuat dan berani sebanyak ini.” Sang penyihir berpura-pura menangis.
“Berhentilah main-main dan menyerahlah!” teriak Elysia.
“Ho.. jadi kau pemilik Mystical Eyes of Truth. Mata ajaibmu itu adalah musuh alami dari sihir ilusiku. Tidak heran semua rencanaku gagal. Sebagai ganti rugi, maukah kau memberikan kedua matamu itu padaku?”
“Apa-apaan dia itu?” Elysia merasa jijik dan juga ngeri.
“Dia wanita yang berbahaya,” Atalanta membidik Morgan dengan panahnya. “Kita harus segera meringkusnya.”
“Hm,” Melihat dirinya diincar, Morgan memutuskan mengakhiri candaannya. “Dasar gadis yang serius.” Dia lantas mengangkat Carwennan ke langit dengan kedua tangannya.
“Gawat! Apa dia mencoba mengeluarkan kekuatan seperti Gawain?”
“Aku akan menembak—“
“Kalian tahu alasan lain Gawain tidak bisa menang?” tanya Morgan tiba-tiba yang menghentikan Atalanta dari menembaknya. “Itu karena dia tidak tahu cara menggunakan senjata ini dengan benar!” Morgan mengayunkan Carwennan ke bawah dan menusukkannya ke dalam perutnya.
Semua orang terkesiap dengan apa yang dilakukan oleh sang penyihir. Dia terlihat ingin mengakhiri hidupnya, tapi dari pandangan kebenaran Elysia, itu bukanlah bunuh diri. Aura hitam menggempul dari dalam dirinya, bersiap meledak. Wajah Morgan terlihat menahan rasa sakit yang amat sangat, tapi tiba-tiba saja dia tersenyum.
“Hehe, begini cara yang benar menggunakannya.” Lalu dia berteriak, “Kutukan Ketiga – Medusa!” Aura hitam yang sebelumnya hanya bisa dilihat oleh Elysia, meledak dan keluar dari tubuhnya ke dunia nyata. Energi hitam itu melumat Morgan dan terus membesar bagaikan bayangan dari sebuah kastil yang menutupi langit. Kegelapan itu kemudian mulai membentuk sebuah wujud yang sangat mengerikan.
Orion berteriak, “Semuanya! Mundur!” Dia tidak tahu apa yang coba dilakukan oleh Morgan. Tapi firasatnya, dan juga dari ekspresi ketakutan yang pertama kali ia lihat dari Elysia, sontak membuatnya menyadari betapa berbahayanya ancaman yang ada di depannya. “Eidia.” Sang putri mendekati Orion. Ketakutan terlihat jelas dari raut wajahnya. “Di sini berbahaya, aku ingin kau pergi dari tempat ini.”
“Tidak. Aku ingin tetap di sini,” Eidia bersikeras, berusaha untuk tidak terlihat takut.
“Kalau begitu setidaknya kau menjauh dari sini. Kau sudah sangat kelelahan.” Orion tahu, dia tidak akan bisa memaksa Eidia pergi. Tapi setidaknya dia bisa membuatnya berada di tempat yang lebih aman. Dia tidak ingin melihatnya kembali terluka. Sang putri terdiam sejenak, tatapannya kepada Orion menunjukkan kekhawatiran. Orion tersenyum, “Tidak apa-apa. Aku dan yang lainnya pasti akan menemukan cara untuk mengalahkannya. Kau lihat saja dari kejauhan.” Tapi Orion sama sekali tidak yakin sepenuhnya. Dia tidak tahu orang atau makhluk macam apa yang sedang mereka hadapi. Setidaknya dengan mengatakan itu, Eidia mau menjauh dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion - The Kingdom Of Knights (END)
FantasyKerajaan yang terkenal dengan para ksatria-nya dan menjadi simbol keadilan, perlahan berubah semenjak perang usai dan merubah ksatria yang dulunya terhormat menjadi sang pembalas dendam. Kini harapan satu-satunya yang bisa mengembalikan keadaan adal...