ADA CINTA DALAM EKSKUL [END]

#Perekrutan 2...

Setelah acara MPLS selesai, tepatnya setelah acara demo besar besaran, ingat!! bukan demo turunkan harga minyak ya. Keesokannya, seluruh murid baru harus mendaftarkan diri di ekskul yang sesuai dengan kemampuan masing masing. Bersama kelas Xl juga. Karena, pada zamannya tidak ada pendemonstrasian ekstrakurikuler. Kalian pada tau lah kenapa sebabnya. Jadi ga usah di terangkan lagi, kalau di terangkan lagi nanti makin terang, kan silau.

Seluruh siswa baru dan kelas Xl sibuk mendaftarkan diri di ekskul yang di minati. Pokoknya rame deh, kaya lagi di pasar.

"Aku mau masuk yang itu"
"Aku yang ini"
"Kamu jangan nikung dong, kan aku yang duluan"
"Kamu jangan masuk yang itu"
"Aku ga mau masuk yang itu ah, nanti ketombe nya balik lagi"

Riuh murid murid sedang memilih ekskulnya.

"Anggun?"

Pantene.

Eeeh, ko jadi ikut ikutan si Isoh.

"Jangan masuk ekskul itu, kamu tuh ga cocok pake jilbab". Kira kira seperti itulah ocehan ocehan para tetangga. Eh...

Saat itu yang mendaftar ada banyak, sekitar 60 orang dari berbagai jurusan. Karena ekskul karawitan SMAN 3 Singaraja sudah terkenal, dan juga karena harus di sesuaikan dengan alat musik yang ada, jadi seleksi pun harus dilaksanakan. Guna memilih siswa siswa dan siswi siswi yang berpotensi.

Pada saat penyeleksian, Mereka semua terlebih dahulu di perkenalkan satu persatu perangkat perangkat gamelan yang ada.

"Dimana?"

Aula kesenian atuh Isooh.

"Tahap tahap seleksi tahun ini hanya ada dua ya, pertama tahap pengenalan dan yang kedua tahap penyeleksian. Dalam tahap penyeleksian pula terdapat tiga tes, yaitu tes vokal, tes meniru, dan tes pengetahuan. Bisa dipahami ya adik adik. Nah sekarang kita akan masuk ke tahap pertama, pengenalan" kata Shidri panjang lebar selaku seksi acara.

Para murid baru serta anak kelas Xl mengangguk paham.

Pertama tama para senior memperkenalkan perangkat perangkat gamelan Sunda atau dikenal dengan istilah Degung. Lalu kedua para senior memperkenalkan perangkat perangkat gamelan Jawa atau yang di kenal sebagai gamelan Klenengan. Dan terakhir para senior memperkenalkan perangkat perangkat gamelan Bali atau yang di kenal sebagai Gong Kebyar.